Follow Us

Diperintahkan Penguasa untuk Basmi Warga Sipil, 2.500 Tentara Tinggalkan Militer Myanmar akibat Rasa Takut Luar Biasa, Ini yang Terjadi!

Rifka Amalia - Kamis, 10 Maret 2022 | 21:05
Junta militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Junta militer Myanmar

“Poin pembicaraan yang selalu mereka sebarkan adalah bahwa Tatmadaw adalah institusi yang menyatukan negara, institusi yang melindungi agama Buddha,” katanya.

“Jika Tatmadaw tidak ada, maka Myanmar akan menjadi negara budak Barat dan Buddisme tidak akan ada lagi di negara ini.”

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar tentara berpangkat lebih rendah “dibius untuk membeli propaganda,” tetapi banyak perwira seperti dirinya memiliki lebih banyak akses ke informasi, pendidikan, dan pengetahuan tentang sejarah panjang kekerasan Tatmadaw terhadap warga sipil.

Baca Juga: Ironi, Dunia Dicap Cuma 'Duduk dan Menonton' Saat Myanmar Porak-poranda karena Perang

Dia mengatakan Tatmadaw memaksa pria muda yang rentan untuk bergabung dan juga merekrut penjahat yang berusaha menghindari tuduhan.

Ini kemudian mengkondisikan pasukan untuk percaya bahwa mereka adalah bagian dari bagian masyarakat yang terhormat dan heroik. “Ideologi” ini mendorong pasukan untuk melaksanakan perintah mereka, bahkan jika itu berarti melakukan kekejaman, tambahnya.

“Begitu saya keluar, saat itulah saya mengetahui sepenuhnya bagaimana militer menimbulkan kengerian pada warganya sendiri,” kata Pyae Sone. (*)

Baca Juga: Nyawa bak Tak Lagi Ada Harganya, Kepala HAM PBB Mengamuk Kudeta Myanmar Semakin Brutal, Desak Dunia Bertindak

Baca Juga: 'Gue Enggak Ada Maksud Gimana', Terjadi Pertengkaran antara Ayu Ting Ting dan Ruben Onsu, Ibunda Bilqis Mengamuk Berderai Air Mata

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest