Sosok.ID - Sekitar 4.200 orang telah menyeberang ke Thailand setelah pemerintah di Myanmar melakukan serangan udara di daerah yang dikuasai pemberontak.
Militer Myanmar telah melakukan serangan udara dan menggunakan artileri berat di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan dengan Thailand, membuat ratusan orang melarikan diri melintasi sungai ke negara tetangga.
Dilansir dari Al Jazeera, Persatuan Nasional Karen (KNU) mengatakan daerah di bawah kendalinya di negara bagian Karen dihantam pada Kamis (23/12/2021) malam oleh setidaknya dua serangan udara dan peluru artileri.
Baca Juga: Tegang, Para Pemberontak Myanmar Patungan Demi Berantas Kudeta Militer
Pada hari Jumat, lebih banyak serangan udara melanda kota kecil Lay Kay Kaw, tambah KNU, yang mencari otonomi yang lebih besar dari pemerintah pusat Myanmar.
Pertempuran baru antara militer Myanmar dan KNU pecah pekan lalu, dan lebih dari 4.200 orang telah menyeberang ke Thailand sejak kekerasan dimulai, menurut kementerian luar negeri Thailand.
Kelompok masyarakat sipil telah menempatkan jumlah pengungsi setinggi 10.000.
Awal pekan ini, pejuang Karen telah meminta PBB untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Lay Kay Kaw untuk melindungi warga sipil.
Baca Juga: Wartawan Tewas Secara Mengerikan di Tahanan Militer Setelah Diculik Junta Myanmar
Pertempuran meningkat sejak Februari ketika militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, dan pemberontak Karen menawarkan perlindungan kepada penentang tentara.
Bentrokan terbaru dipicu oleh serangan pekan lalu oleh tentara pemerintah di Lay Kay Kaw.
Media independen Myanmar melaporkan bahwa tentara menangkap 30-60 orang yang terkait dengan oposisi terorganisir terhadap pemerintah militer, termasuk setidaknya satu legislator terpilih dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.