Sosok.ID - Publik dunia kini tengah menyoroti perseteruan antara dua negara di Eropa yang disebut-sebut bisa jadi pembuka terjadinya perang dunia ketiga.
Dua negara tersebut salah satunya merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia saat ini, yakni Rusia.
Lebih mengejutkan lagi, secara terang-terangan Rusiabahkan sampai memusatkan beberapa kamp militer mereka di sejumlah perbatasan dengan Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, bahkan Rusiajuga terus menambah personil militer yang mereka kirim ke perbatasan Ukraina.
Di samping itu juga, Rusiamenambah alutsistadi sejumlah perbatasan.
Namun baru-baru ini agaknya kabar mengejutkan justru diungkap mengenai perseteruan dua negara tetangga tersebut.
Bagaimana tidak? Rusia dengan secara gamblang membeberkan mereka tak berniat untuk menginvasi Ukraina.
Tetapi di sisi lain, Rusia terus menambah pasukan mereka di perbatasan.
Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, kebenaran mengenai peperangan militer yang bisa disebut sebagai perang terbesar dekade ini pun disebut benar bakal terjadi.
Sejumlah bukti kuat pun telah memperlihatkan bagaimana persiapa Rusia dan Ukraina dalam hal militer untuk berperang.
Tak sampai di situ saja bahkan sejumlah bukti lain seperti mengungsinya warga perbatasan Ukraina dan Rusia pun semakin gencar.
Melansir dari Kompas.com, pemimpin pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur mengumumkan evakuasi penduduk di wilayah yang mereka kuasai pada Jumat (18/2/2022).
Pengumuman evakuasi tersebut disampaikan pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, Denis Pushilin.
Dia mengatakan, Rusia setuju untuk menyediakan akomodasi bagi penduduk yang pergi dari wilayah tersebut.
Dilansir Reuters, perempuan, anak-anak dan orang tua harus diprioritaskan dalam evakuasi tersebut.
Baca Juga: Mendadak Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Mencapai 170 Ribu, Detik-detik Perang?
“Mulai hari ini, 18 Februari, evakuasi massal terpusat penduduk ke Federasi Rusia telah diselenggarakan,” kata Pushilin.
“Perempuan, anak-anak dan orang tua harus dievakuasi terlebih dahulu,” imbuh Pushilin.
Pengumuman itu terjadi ketika konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas.
Beberapa ratus ribu orang berencana meninggalkan Republik Rakyat Donetsk ke wilayah Rostov di Rusia, lapor Interfax.
Secara terpisah, pemimpin Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan diri, wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak kedua di Ukraina timur, juga mengumumkan evakuasi penduduk.
AS dan sekutunya khawatir bahwa peningkatan kekerasan di Ukraina timur dapat menjadi bagian dari dalih Rusia untuk menyerang Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat memerintahkan jajarannya untuk menampung dan memberi makan orang-orang yang meninggalkan dua wilayah Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
Kremlin menyampaikan, Putin telah memerintahkan para menteri yang bertanggung jawab untuk menangani situasi tersebut.
“Presiden menginstruksikan (para menteri) untuk segera terbang ke wilayah itu untuk mengatur pekerjaan untuk menampung orang-orang dan menyediakan makanan serta semua yang dibutuhkan, termasuk perawatan medis," bunyi pernyataan Kremlin.
(*)