AS bahkan berusaha untuk menggalang mitra dengan negara-negara lain yang bertujuan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai kebijakan ekonomi dan luar negeri Beijing yang semakin memaksa.
Para pejabat di Berlin mengatakan angkatan laut Jerman akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum.
Fregat itu juga tidak diharapkan untuk berlayar melalui Selat Taiwan, seperti aktivitas reguler yang dilakukan AS yang dikutuk oleh Beijing.
Namun demikian, Berlin telah memperjelas misi tersebut untuk menekankan fakta bahwa Jerman tidak menerima klaim teritorial China.
Saat ini, Jerman berada di persimpangan antara misi keamanan dan kepentingan ekonominya karena China telah menjadi mitra dagang terpenting Berlin.
Ekspor Jerman ke China telah membantu mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi terbesar di Eropa itu.
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer melakukan kunjungan ke pelabuhan Wilhelmshaven untuk melihat kapal perang fregat Bayern dalam perjalanan tujuh bulan yang akan membawanya ke Australia, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam.
Kapal itu diperkirakan akan melintasi Laut China Selatan pada pertengahan Desember, dan menjadikannya sebagai kapal perang Jerman pertama yang melewati wilayah itu sejak 2002.
"Kami ingin hukum yang ada dihormati, rute laut dapat dilayari secara bebas, masyarakat terbuka dilindungi dan perdagangan mengikuti aturan yang adil," kata Kramp-Karrenbauer seperti yang dikutip Reuters.