Follow Us

Mimpi Buruk Nelayan Filipina Setelah Milisi Beijing Tabrak Kapal di ZEE Laut China Selatan, Sosok Randy Megu: Saya Sangat Takut..

Rifka Amalia - Minggu, 11 Juli 2021 | 20:51
Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021).
Global Times

Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021).

Sosok.ID - Nelayan Filipina bernama Randy Megu dikenal dunia sebagai sosok yang sering menerjang badai di Laut Cina Selatan.

Tetapi hari-hari ini dia memiliki ketakutan yang lebih besar, setelah melihat kapal penegak maritim Chinabergerak di cakrawala.

Dikutip dari Daily Express, Minggu (11/7/2021), lima tahun setelah putusan pengadilan arbitrase internasional yang penting menolak klaim China atas perairan tempat Megu memancing, pria berusia 48 tahun itu mengeluh bahwa pertemuannya dengan kapal China lebih sering daripada sebelumnya.

"Saya sangat takut," kata Megu, menggambarkan bagaimana sebuah kapal China telah melacak perahu cadik kayunya selama tiga jam sekitar 140 mil laut (260 km) dari pantai pada bulan Mei lalu.

Baca Juga: Penyusup Dari Tiongkok Sampai Kocar Kacir, Inilah Pasukan

Dia mengatakan nelayan lain telah melaporkan bahwa meraka ditabrak atau diledakkan dengan meriam air saat bekerja di tempat yang mereka anggap sebagai tempat penangkapan ikan bersejarah.

Mereka sempat berharap tempat itu akan aman setelah keputusan di Den Haag pada 2016.

Kementerian Luar Negeri China menegaskan pada hari Jumat (9/7/2021), bahwa Beijing tidak menerima putusan itu atau klaim atau tindakan apa pun yang didasarkan padanya.

China mengklaim sebagian besar perairan dalam disebut sebagai Sembilan Garis Putus-Putus, yang juga diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Baca Juga: China Soroti Pesawat Bekas AS Baru Dibeli Langsung Bakar Tentara Muda Filipina dalam Kecelakaan, Total 53 Tewas

Kapal penangkap ikan China yang beroperasi di daerah itu melakukannya sesuai dengan hukum domestik dan internasional, kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Ia menambahkan bahwa mereka tidak tunduk pada moratorium penangkapan ikan musim panas tahunan China, yang berlangsung hingga 16 Agustus.

Source : Express.co.uk

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest