Sosok.ID - Angkatan perang Rusia kini semakin disibukkan dengan berbagai agenda militer termasuk pengamanan wilayah mereka.
Belum lama ini pesawat sukhoi milik Rusia memang sedang disibukkan menghadang jet tempur Amerika Serikat (AS) yang bersliweran di atas wilayah mereka.
Tak hanya itu saja, kini pasukan Vladimir Putin kembali mendapat tantangan baru dari militer negara lain.
Bahkan tantangan yang satu ini bisa berpotensi menimbulkan peperangan.
Armada Laut Hitam milik Rusia sempat terkejut dengan keberadaan salah satu kapal paling berbahaya di dunia.
Bahkan kapal yang disebut memuat rudal mengerikan itu diam-diam melintasi wilayah Rusia di Laut Hitam.
Kapal perusak tersebut adalah milik angkatan perang Kerajaan Inggris.
HMS Dragon memang diketahui adalah salah satu kapal perang menakutkan dengan muatan rudal yang memiliki daya ledak mengerikan.
Kabar mengenai mendekatnya kapal tempur Inggris ke wilayah Rusia itupun sempat diwaspadai oleh Rusia.
Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin (5/10/2020) mengabarkan hal tersebut.
"Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam mulai melacak kapal perusak Naga Angkatan Laut Inggris yang memasuki Laut Hitam pada 4 Oktober 2020," kata Pusat Kontrol Pertahanan Nasional seperti dilansir kantor berita TASS.
HMS Dragon merupakan kapal perusak TIpe 45 yang dirancang oleh militer Inggris sebagai alat perang yang menjadi bagian kelompok sebaguna kapal induk mereka.
Kapal ini diklaim sebagai salah satu armada laut tercanggih yang ada di muka bumi saat ini.
Armada Laut ini memang sangat gampang untuk diketahui kala sedang berlayar di lautan.
Sebab gambar Welsh Dragon yang berada di haluan kapal menjadi ciri khas kapal perusak tersebut.
Dragon adalah salah satu dari enam kapal perusak Tipe 45 milik kerajaan Inggris yang masih beroperasi sampai saat ini.
Welsh Dragon yang digunakan sebagai lambang dari kapal penghancur ini diambil dari simbol heraldik yang ada di bendera nasional Wales.
Menutip dari situs Departemen Pertahanan Inggris, peran utama HMS Dragon adalah pertahanan udara: memberikan perlindungan kepada sesama kapalnya dengan mendeteksi, menginterogasi, dan menetralkan ancaman musuh dengan sistem rudal anti-udara Sea Viper yang menakutkan.
Sea Viper atawa Aster terdiri dari Aster 15 untuk jarak pendek hingga menengah dan Aster 30 untuk jarak pendek hingga jarak jauh.
Ada kesamaan antara kedua varian dengan masing-masing rudal menampilkan terminal dart yang sama.
Terminal dart Aster adalah rudal ringan, bermanuver tinggi, dan gesit yang dilengkapi dengan pencari RF aktif berkinerja tinggi.
Berkat kombinasi unik dari kontrol aerodinamis dan kontrol vektor dorong langsung yang disebut "PIF-PAF", rudal ini mampu melakukan manuver tinggi.
Fitur-fitur ini memberikan Aster sebuah kemampuan hit to kill yang mengerikan.
Sebab Aster memiliki kelebihan yang bisa melacak target udara lebih dari satu dan dapat langsung ditargetkan untuk dihancurkan.
Baca Juga: Masa Bodoh dengan Perdamaian, India Kirim Kapal Perang ke Pasifik Selatan untuk Hantam China
Meski seorang diri, HMS Dragon diketahui sanggup melawan dua armada laut sekaligus baik kapal perang maupun kapal selam musuh.
Tak hanya itu saja, HMS Dragon juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan serangan rudal terhadap target yang berada di darat.
Kru HMS Dragon lebih dari 200 personel. Peran dan tanggungjawab mereka meliputi: pencarian target udara jarak jauh, pelacakan target ganda, keterlibatan dalam target jarak jauh, perawatan helikopter, membantu lepas landas dan mendarat helikopter, serta mengoperasikan senjata.
"Kami menjadi kapal perusak Tipe 45 pertama yang bertindak sebagai komandan pertahanan udara dan rudal, membersihkan langit hingga ratusan mil untuk Grup Serangan Kapal Induk Inggris dengan kekuatan jet tempur F-35 Lightning," kata Komandan HMS Dragon Giles Palin usai kembali ke Pangkalan Portsmouth, Desember 2019 lalu, setelah mengikuti latihan bertajuk Westlant 19 selama tiga bulan dalam keterangan tertulis.
(*)