Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal Bersejarah AS Bekas Serangan 9/11 akan Dijual ke Indonesia, Kelompok dan Ahli Amerika Tak Terima, Minta RI Beli Kapal Baru

Rifka Amalia - Kamis, 06 Mei 2021 | 15:31
Ilustrasi - Kapal coast guard China berhasil keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepualauan Riau, Senin (14/9/2020).
Dokumen Bakamla via Kompas.com

Ilustrasi - Kapal coast guard China berhasil keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepualauan Riau, Senin (14/9/2020).

Tetapi zona ekonomi eksklusif (ZEE) di sekitar Kepulauan Natuna tumpang tindih dengan "garis putus-putus" yang diklaim Beijing.

Sementara itu, pelabuhan asal Adak ada di Sandy Hook, New Jersey. Kapal ini pertama kali ditugaskan pada tahun 1989 dan saat ini bersandar di Bahrain.

Kapal tersebut dijadwalkan akan dinonaktifkan pada bulan Juli dan USCGC Adak Historical Society telah menyerukan agar kapal tersebut diubah menjadi tugu peringatan dan museum di Tampa Bay, Florida.

Baca Juga: Termasuk ASEAN dan IndonesiaKudu Waspada! Coast Guard China Bebas Gunakan Kekerasan Berkat UU Baru, Potensi Perang Laut China Selatan Meningkat

Kelompok tersebut telah memulai petisi online untuk mencegah kapal tersebut dijual ke Indonesia, dan lebih dari 7.600 orang telah menandatanganinya.

"Kapal pemotong Coast Guard Adak adalah kapal bersejarah dan layak untuk pulang," kata petisi tersebut, yang ditujukan kepada Coast Guard AS dan Presiden Amerika Joe Biden.

"Kami memiliki rencana untuk menjadikan USCGC Adak sebagai museum untuk memamerkan sejarah Penjaga Pantai dan berfungsi sebagai tugu peringatan 9/11," bunyi petisi itu.

Melalui situs webnya,kelompok itu bahkan menyebut Indonesia sebagai negara Islam radikal, menolak keras penjualan kapal bersejarah itu ke Jakarta.

"Jika kita gagal dalam tujuan kita, peringatan dan penghormatan 9/11 akan menjadi piala bagi negara yang dilanda terorisme Islam radikal, pelanggaran hak asasi manusia, dan pengabaian total terhadap perlindungan lingkungan," tulis mereka.

Baca Juga: Buntut Coast Guard China Terobos Natuna Utara, Kemenlu Negeri Tirai Bambu Angkat Bicara

Adapun kampanye kelompok itu telah sampai di telinga anggota Kongres AS.

Dua dari Partai Republik dan satu dari Demokrat turut mengirim surat ke Departemen Luar Negeri, meminta agar penjualan yang direncanakan dipertimbangkan kembali.

Source : Wikipedia South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x