Follow Us

Pantas Mati-matian Ingin AS Terkencing-kencing, Modernisasi Militer China Diduga Buah Penghinaan Tahun 1996, Apa Yang Terjadi?

Rifka Amalia - Minggu, 18 April 2021 | 19:02
Militer China
(eng.chinamil.com.cn/ Foto oleh Feng Cheng)

Militer China

Baca Juga: Agresi China-Taiwan, Gedung Putih Soroti Kemungkinan Baku Hantam: Kekhawatiran Kami Makin Besar..

“Saat ini, kapal induk Liaoning dan Shandong hanyalah platform lepas landas dan pendaratan pesawat murni seperti kapal induk AS, tetapi desain asli kapal kelas Kuznetsov adalah kapal penjelajah dengan kemampuan serangan laut-ke-laut dan laut-ke-udara yang kuat,” katanya.

Ketegangan di Taiwan terus berlanjut sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.

Pada hari Senin, 25 pesawat PLA terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, yang menurut Taipei merupakan serangan terbesar yang pernah tercatat. Pada 7 April, kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS USS John S.

McCain berlayar melalui Selat Taiwan hanya beberapa jam setelah jet mata-mata Ep-3E Angkatan Udara AS melakukan penerbangan pengintaian selama dua jam di daerah di mana Selat Taiwan bertemu dengan Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Menuju Perang, Kapal Induk Shandong China akan Diturunkan ke Laut Lepas, Uji Cobanya bahkan Tewaskan Pilot Jet Tempur J-15

Pada bulan Maret, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS John Finn, bagian dari USS Theodore Roosevelt Carrier Strike Group dalam armada ketujuh yang beroperasi di Pasifik, melakukan transit yang sama di Selat Taiwan.

Lu mengatakan manuver tersebut memberikan kesempatan bagi kedua militer untuk belajar dari satu sama lain.

"Baik militer AS dan PLA menggunakan konfrontasi sebagai pelatihan rutin, karena mereka mencoba untuk menguji garis dasar satu sama lain dan kekuatan tempur yang sesungguhnya," katanya.

"PLA membutuhkan keterlibatan seperti itu untuk membantu mereka menemukan norma operasi bersama mereka sendiri."

Baca Juga: Taiwan Menggertak Tembak Jatuh Drone China di Laut China Selatan: Jika Perlu Melepas Tembakan, Kami Lepaskan!

Song Zhongping, mantan instruktur PLA, mengatakan keterlibatan antara PLA dan militer AS di Selat Taiwan dapat dilihat sebagai cerminan dari persaingan teknologi dan militer kedua negara.

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest