Diketahui diam-diam Indonesia mengirim lebih banyak armada di perbatasan paling utara Nusantara.
Hal itu menindaklanjuti kegiatan China yang semakin masih termasuk klaim atas pulau Spartly dan Paracel.
Selain itu China juga diketahui diam-diam kirimkan ilmuwannya untuk keruk mineral di pedalaman samudra kawasan Natuna Utara.

Bukan KRI Alugoro atau Scorpene, Ini Dia Kapal Selam Incaran Indonesia Karena Bisa Tembakkan Rudal Jarak Jauh, Rencana Dibeli untuk Hadapi Australia
Baru-baru ini TNI AL menambah deretan armada lautnya.
Diketahui dua kapal perang, KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18 menjadi armada tambahan TNI AL untuk menjaga keamanan dan menegakkan hukum di laut.
"Kedua kapal tersebut siap menjaga keamanan dan melaksanakan penegakan hukum di laut, sebagai perwujudan dari tugas prajurit TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh,” ujar Laksamana TNI Yudo Margono, didampingi Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono saat meresmikan shipnaming (penamaan) dan peluncuran kedua kapal itu di Halte Slipway PT Palindo Marine, Batam, dikutip dari siaran persnya, Senin (5/4/2021).
Sedangkan armada laut yang dikirimkan TNI AL di pangkalan militer Natuna Utara juga bertambah.
Kapal selam TNI AL KRI Ardadedali (404) belum lama ini tiba di Pangkalan TNI AL Ranai di Natuna, Kepulauan Riau.
Kapal selam ini adalah bagian dari kelas Chang Bogo yang ditingkatkan juga dikenal sebagai kelas Nagapasa.