Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menang Banyak? Ternyata Jet Tempur Kerjasama dengan Korea Selatan, Indonesia Hanya Keluar Biaya Tak Sampai 50%, Ini Keuntungannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 10 April 2021 | 14:23
Menang Banyak? Ternyata Jet Tempur Kerjasama dengan Korea Selatan, Indonesia Hanya Keluar Biaya Tak Sampai 50%, Ini Keuntungannya!
Kolase Instagram @lembagakeris/@submarine.id

Menang Banyak? Ternyata Jet Tempur Kerjasama dengan Korea Selatan, Indonesia Hanya Keluar Biaya Tak Sampai 50%, Ini Keuntungannya!

Sosok.ID - Sebuah momen bersejarah kembali diukir oleh Indonesia setelah mampu meluncurkan pesawat jet tempur hasil kerjasama.

Dalam kesempatan peluncuran pesawat tempur bernama Korean Figther Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) ini menuju titik akhir.

Peluncuran Jet tempur KFX/IFX ini dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (9/4/2021) kemarin.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang menghadiri langsung acara peluncuran.

Baca Juga: Prabowo Subianto Hadiri Peluncuran Pesawat Tempur KFX di Korsel, Bendera Indonesia di Bodi Jet Tempur KF-21 Boramae Langsung Jadi Sorotan

Diketahui ternyata pesawat tempur hasil kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan ini sebenarnya telah dirancangkan sudah lama.

Namun mandek pada tahun 2009 silam.

Melansir dari Tribunnews.com, menurut Menhan proyek kerja sama ini harus bisa diwujudkan oleh kedua belah pihak.

Bukan tanpa alasan, menurutnya kedua negara telah siap untuk mengatasi semua hambatan dan kesulitan dalam pengembangan teknologi tempur.

Baca Juga: Menuju Perang, Kapal Induk Shandong China akan Diturunkan ke Laut Lepas, Uji Cobanya bahkan Tewaskan Pilot Jet Tempur J-15

Hal itu disampaikan oleh Prabowo Subianto dalam momen pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan,

Adapun dalam pertemuan tertutup dengan Prabowo tersebut, Presiden Moon menjelaskan bahwa sebagai negara yang memiliki kemampuan pertahanan dan alutsista yang hebat di tingkat dunia, Korsel akan menjadi mitra kerja sama industri pertahanan yang dapat dipercaya.

“Dalam kerja sama industri pertahanan, Korsel tidak hanya mengekspor barang jadi tetapi terus menjalankan kerja sama timbal balik melalui alih teknologi, produksi bersama, serta memasuki pasar negara ketiga bersama,” tutur Presiden Moon, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kedutaan Besar Korsel di Jakarta, Jumat.

Tak hanya kerjasama pengembangan pesawat jet tempur saja.

Baca Juga: Terus Menerus, Taiwan Frustasi Jet Tempur China Rutin Langgar Ruang Udaranya

Tetapi Indonesia dan Korea Selatan juga bekerjasama dalam pengembangan kapal selam yang telah diluncurkan lebih dulu.

KRI Alugoro menjadi babak baru teknologi militer canggih Indonesia dalam hal kemaritiman.

Dalam pertemuan tertutup tersebut Presiden Moon mengungkapkan bahwa kerjasama di bidang militer ini mampu menguntungkan dua belah pihak.

Padahal seperti dilansir dari Kompas.com, proyek KFX/IFX adalah proyek pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun won (sekitar Rp114,4 triliun) dari tahun 2015 sampai 2028.

Baca Juga: J-20 Performanya Buruk, China Akan Buat Jet Tempur Siluman Baru

Proyek pesawat KFX/IFX yang diberi nama KF-21 Boramae merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Korsel.

Dalam pengembangannya, terdapat tiga fase pembuatan KF-X/IF-X ini,

Pertama, yakni pengembangan teknologi atau pengembangan konsep, pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe, dan proses produksi massal.

Targetnya, pada 2020 pesawat tempur sudah bisa diproduksi dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi.

Lebih lanjut ternyata Indonesia hanya menanggung 20 persen biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan pesawat tempur tersebut.

Baca Juga: Meraung-raung di Udara, Jet Tempur AU China Kepung Taiwan

Sisanya, 60 persen biaya ditanggung APBN Korea Selatan dan 20 persen dari KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea).

Kedua negara menargetkan produksi 168 unit pesawat KFX/IFX dengan pembagian yang disesuaikan dengan kontribusi masing-masing yakni 120 unit untuk Korea Selatan dan 48 unit untuk Indonesia.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Presiden Moon Jae-In tak lupa menyampaikan salamnya pada Presiden Jokowi.

“Sampaikan salam saya kepada kawan saya, Presiden Jokowi,” tutur Presiden Moon sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (9/4/2021).

(*)

Source :Kompas.comAntaraTribunnews.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x