Adapun dalam pertemuan tertutup dengan Prabowo tersebut, Presiden Moon menjelaskan bahwa sebagai negara yang memiliki kemampuan pertahanan dan alutsista yang hebat di tingkat dunia, Korsel akan menjadi mitra kerja sama industri pertahanan yang dapat dipercaya.
“Dalam kerja sama industri pertahanan, Korsel tidak hanya mengekspor barang jadi tetapi terus menjalankan kerja sama timbal balik melalui alih teknologi, produksi bersama, serta memasuki pasar negara ketiga bersama,” tutur Presiden Moon, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kedutaan Besar Korsel di Jakarta, Jumat.
Tak hanya kerjasama pengembangan pesawat jet tempur saja.
Baca Juga: Terus Menerus, Taiwan Frustasi Jet Tempur China Rutin Langgar Ruang Udaranya
Tetapi Indonesia dan Korea Selatan juga bekerjasama dalam pengembangan kapal selam yang telah diluncurkan lebih dulu.
KRI Alugoro menjadi babak baru teknologi militer canggih Indonesia dalam hal kemaritiman.
Dalam pertemuan tertutup tersebut Presiden Moon mengungkapkan bahwa kerjasama di bidang militer ini mampu menguntungkan dua belah pihak.
Padahal seperti dilansir dari Kompas.com, proyek KFX/IFX adalah proyek pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun won (sekitar Rp114,4 triliun) dari tahun 2015 sampai 2028.
Baca Juga: J-20 Performanya Buruk, China Akan Buat Jet Tempur Siluman Baru
Proyek pesawat KFX/IFX yang diberi nama KF-21 Boramae merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Korsel.
Dalam pengembangannya, terdapat tiga fase pembuatan KF-X/IF-X ini,
Pertama, yakni pengembangan teknologi atau pengembangan konsep, pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe, dan proses produksi massal.