Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hanya Beberapa Detik Bisa Serang Indonesia, Tiongkok Diam-diam Buat Kapal Induk ke-3 yang Disebut Untuk Kuasai Laut China Selatan

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 19 Oktober 2020 | 14:00
ilustrasi. Hanya Beberapa Detik Bisa Serang Indonesia,Tiongkok Diam-diam Buat Kapal Indok ke-3 yang Disebut Untuk Kuasai Laut China Selatan
Navy Recognition

ilustrasi. Hanya Beberapa Detik Bisa Serang Indonesia,Tiongkok Diam-diam Buat Kapal Indok ke-3 yang Disebut Untuk Kuasai Laut China Selatan

Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan kembali datang dari militer China baru-baru ini.

Setelah media Tiongkok membocorkan rencana mengenai serangan besar-besaran ke Taiwan dan Amerika Serikat (AS), kini rencana itu segera direalisasikan.

Bahkan China berupaya untuk memenangkan pertempuran tersebut di berbagai sektor.

Termasuk memenangkan pertempuran bila terjadi di perairan selat Taiwan pecah.

Baca Juga: Filipina Rela Perairannya Diobok-obok untuk Eksplorasi Minyak dan Gas, Pemerintah: Pencabutan Larangan Atas Dasar Itikad Baik

Persiapan yang dilakukan oleh China tersebut salah satunya dengan pembuatan kapal induk ketiga mereka.

Kapal induk yang sedianya akan segera diluncurkan itu diklaim memiliki ukuran lebih besar dari kapal induk sebelumnya.

Tak hanya itu saja, kapal induk ini dilengkapi dengan teknologi yang sangat canggih.

Apa yang dilakukan militer China ini disebut sebagai respon terhadap kenekatan Angkatan Laut AS yang menugaskan armada ketujuh mereka berlayar di selat Taiwan.

Baca Juga: Grup Reagan Carrier Strike Balik Ongkang-ongkang di Laut Cina Selatan Saat Ketegangan dengan China Memuncak

Oleh persiapan yang dilakukan China yang dikabarkan selesai pada akhir tahun ini, AS bakal semakin khawatir.

Selain China disebut memiliki armada laut paling hebat di dunia, Tiongkok juga disebut mampu memodernisasi alutsistanya dengan cepat.

Melansir dari Global Times, kabar tersebut dikutip dari sebuah publikasi yang berjudul Ordnance Industry Science Technology.

Publikasi tersebut mengambil foto bentuk kapal induk terbaru milik China itu pada bulan September.

Terlihat dari foto bahwa kapal induk ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan untuk desain kapalnya.

Baca Juga: Sebut AS Picu Persaingan Geopolitik, China Minta Negara-negara di ASEAN Waspadai Strategi Indo-Pasifik dari Washington

Melansir dari SCMP, China telah memiliki dua kapal induk.

Pertama adalah kapal induk Liaoning yang didatangkan dari Ukraina dan dilanjutkan pembangunanya di dalam negeri.

Sedang kapal Shandong sendiri baru beberapa bulan diluncurkan oleh pihak militer China sebagai kapal induk kedua.

Baik Liaoning dan Shandong memiliki haluan yang lebih tinggi dibandingkan buritannya dengan desain seperti peluncur ski sebagaimana dilansir dari The National Interest, Sabtu (17/10/2020).

Salah satu kecanggihan kapal induk terbaru China selain ukurannya yang lebih besar adalah adanya kemampuan tambahan.

Baca Juga: Tiongkok Ancam Bakal Beri Balasan Sengit Bila AS Benar-benar Kirim Drone MQ-9 Reaper ke Pulau Buatannya di Laut China Selatan

Yakni ketapel elektromagnetik jarak jauh yang halus, serupa dengan yang ada di kapal induk kelas USS Gerald R Ford milik AS.

Keunggulan ketapel ini bisa membuat peluncuran pesawat dari kapal induk lebih lancar dan mulus.

Selain itu, ketapel elektromagnetik jauh lebih baik daripada desain peluncur pesawat dengan desain peluncur ski seperti yang dimiliki dua kapal induk China sebelumnya.

Kapal induk ketiga China, yang diidentifikasi sebagai kapal induk Tipe 002, dilaporkan memiliki bobot 80.000 ton, jauh besar dari bobot dua kapal induk pertama China yang beratnya 60.000 ton.

Setidaknya seperti yang dikutip dari media China, kapal ini dapat mengoperasikan pesawat lebih dari kapal induk sebelumnya.

Baca Juga: WW3? 60 Jet Tempur AS Intai Laut China Selatan, Penyamaran menjadi Pesawat Non-Militer Bisa Habisi Nyawa Penumpang Sipil Sebenarnya!

Paling tidak 40 pesawat tempur dapat dioperasikan dari kapal induk terbaru China ini.

Meskipun bertenaga konvensional, berbeda dengan kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut AS, Type 002 akan memperluas jangkauan serangan udara dan kemampuan proyeksi kekuatan China dalam skala global.

Global Times melaporkan bahwa kapal induk baru itu akan memiliki panjang sekitar 320 meter, melebihi kapal Shandong yang memiliki panjang 305 meter.

Modernisasi alat-alat tempur yang dilakukan oleh pihak China ini memang mengindikasikan keseriusan Tiongkok menjadi salah satu negara kuat.

Selain itu, beberapa pakar mengungkapkan China berusaha menekan dan menimbulkan kekhawatiran pada semua negara yang memusuhinya termasuk Taiwan dan Hongkong baru-baru ini.

Bahkan tanpa kapal induk, jet tempur canggih milik China telah mampu tempuh jarak cukup jauh sampai ke daratan Taiwan dan daratan di Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: Tak Puas Provokasi Klaim Sepihak Laut China Selatan, China Kirim 12 Jet Tempur ke Selat Taiwan, Video Propaganda Terus Dirilis, Analis: Pemboman akan Lebih Banyak!

Tiongkok pun juga disebut cukup serius untuk bisa menguasai Laut China Selatan dalam upaya mereka dalam membentuk kapal induk tersebut.

Dengan bertambahnya armada kapal induk, China akan lebih leluasa meningkatkan kehadirannya di Laut China Selatan.

Jet tempur milik China akan sangat mudah sekaligus cepat dalam memberikan dukungan jika sewaktu-waktu pertempuran meletus.

China dapat mempersenjatai kapal induk masa depannya dengan jet tempur J-15 Flying Shark dan kemungkinan akan menambahkan dari jet tempur siluman J-31 generasi kelima.

Baca Juga: Terlalu Sombong Saat Bisa Kuasai Laut China Selatan dengan Mudah, Tiongkok Akhirnya Kena Getahnya Saat Gunakan Trik Sama Untuk Klaim Wilayah Tibet

Oleh karena itu, bukan hanya Taiwan dan Amerika Serikat yang harus waspada dengan kenekatan Xi Jinping tersebut.

Negara-negara ASEAN pun juga disarankan untuk waspada dengan langkah yang diambil China untuk membuat kapal induk baru tersebut.

Sebab keinginan untuk mengusasai Laut China Selatan sampai ke perairan Indonesia belum lah luntur dari Tiongkok. (*)

Source : scmp Global Times The National Interest

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x