Saat diantarkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebraon, tim medis meletakkan peti jenazah di depan TPU lalu meninggalkannya, menurut Supriyono.
Melihat hal tersebut, keluarga almarhum dan warga berinisiatif mengebumikan jenazah sendiri.
Mereka pun menggunakan jas hujan untuk mencegah adanya penularan virus.
Saat hendak memakamkan, peti jenazah tidak sengaja terbuka.
Saat itulah warga dan keluarga melihat jenazah dibalut popok tanoa kain kafan.
Kendati demikian, jenazah tetap dimasukkan ke dalam kantong.
"Gak sengaja peti terbuka. Kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujar Supriyono.
Pihak RW lantas berencana melaporkan kejadian kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.
Sementara pihak RS Wiyung Sejahtera melalui Humasnya Angelia Merry mengatakan, pemulasaran jenazah sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.