Dulu Lantang Sebut Bakal Penggal Kepala Jokowi, Begini Jawaban Hermawan Susanto Saat Ditanya Hakim Siapa Jokowi yang Dimaksud : Itu Spontan Pak

Rabu, 29 Januari 2020 | 16:40
HO/SETNEG via Tribun Makassar

Hermawan Susanto dan Jokowi.

Sosok.id - Pepatah mulutmu adalah harimaumu dibuat untuk mengingatkan manusia agar senantiasa berhati-hati dalam berujar.

Terlebih di era media sosial seperti saat ini, di mana suatu ucapan yang dinilai menyakiti pihak lain dapat dengan mudah menyebar.

Sehingga polisi dapat segera menindak, seperti kasus yang menimpa Hermawan Susanto ini.

Hermawan Susanto, terdakwa yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi, menjelaskan kronologi penangkapannya.

Baca Juga: Jerit Orang Tua Mahasiswa Indonesia yang Terisolasi di Wuhan, Desak Jokowi untuk Pulangkan Anaknya Sebelum Tertular Virus Corona

Ia mengaku hampir dipukul menggunakan gitar kecil oleh polisi ketika digelandang memasuki kantor kepolisian.

"Saat masuk kantor polisi, saya hampir dipukul dengan gitar kecil oleh polisi, cuma tidak jadi," kata Hermawan saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Menurut Hermawan, matanya ditutup saat polisi mengajaknya berputar-putar.

"Saya diajak mutar-mutar dengan polisi. Mata saya ditutup kain hitam dan perekat hitam," kata Hermawan.

Baca Juga: Bukan Presiden Jokowi, Ternyata Ini Sosok yang Ditakuti Oleh Kapolri Idham Azis: Saya Juga Takut Sama Bang Bahar...

Saat diajak mengitari area kantor polisi, kata Hermawan, kepalanya sempat ditodong diduga senjata api.

"Kepala saya dingin, saya menduga itu senjata api. Karena saya merasakan dingin di kepala saya," ucapnya.

Lebih lanjut, Hermawan menyatakan ketakutan saat menduga dirinya ditodong senjata api. Pun dengan mata tertutup.

"Saya ketakutan, kepala saya rasanya dingin," kata dia.

Baca Juga: Dukung Mantan Rival, Riuh Tepuk Tangan Audiens Sambut Jokowi Isyaratkan Sandiaga Uno Bakal Jadi Penggantinya di Pilpres 2024

Sesudah itu, Hermawan dibawa ke ruangan guna diinterogasi polisi.

"Habis diajak putar-putar, saya berhenti di ruangan dan penutup mata saya dilepas," ujar Hermawan.

"Habis itu saya diinterogasi polisi, yang saya ingat yang interogasi saya itu namanya Abdul Rohim," ucapnya.

Jaksa Perlihatkan Video

Baca Juga: Ditinggal Mangkir Jokowi, Kapal China Malah Semakin Berani Jarah Perairan Natuna, Terpantau Ada 30 KIA yang Siap Diamankan TNI

Hermawan Susanto lupa saat ditanya hakim ketua ihwal ucapannya yang bernada ancaman ke kepala negara saat demo.

"Apa yang saudara katakan dalam video itu?" tanya hakim ketua, Makmur, kepada Hermawan.

"Lupa yang mulia," jawab Hermawan, menggunakan pengeras suara.

Alhasil, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun menunjukkan bukti video saat Hermawan mengatakan kalimat ancaman untuk Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pengamat Sebut Reaksi Jokowi Datang ke Natuna Overacting, Nyatanya Usai Kedatangan Presiden, Kapal China Ngacir ke Negaranya

Kemudian penasihat hukum Hermawan beserta kliennya dan JPU menyaksikan bukti video tersebut secara saksama.

"Jokowi siap lehernya kita penggal, demi Allah," terdengar suara Hermaean dalam video tersebut.

Majelis hakim menanyakan kepada Hermawan apakah itu suaranya.

"Ada gambar dan suara saudara di gambar yang diputar tadi?" tanya Makmur.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Minta Maraknya Kapal Asing Masuk Indonesia Jangan Dibesar-besarkan, TNI Tetap Terjunkan 600 Personel Hingga 5 KRI ke Laut Natuna, Jokowi: Tak Ada Kompromi!

Lalu, Hermawan pun mengakui yang mengatakan kalimat ancaman tersebut adalah dirinya.

"Iya itu saya," ujar Hermawan di depan majelis hakim.

Jawaban Bertele-tele

Majelis hakim terus mencecar Hermawan Susanto saat mengaku tak ada maksud mengancam Presiden Jokowi.

Baca Juga: Tolak Kunjungan Jokowi ke Daerahnya, Walikota Bekasi Sambangi Istana Presiden dengan Kaos Oblong

"Tadi saudara mengatakan bahwa yang saudara ancam itu bernama Jokowi? Bukan sebagai presiden?" tanya Hakim Anggota, Abdul Kohar, kepada Hermawan.

"Bukan," jawab Hermawan.

Abdul Kohar pun kembali bertanya kepada Hermawan.

"Kalau begitu, Jokowi siapa orangnya?" Abdul bertanya.

Baca Juga: Siang Ini Jokowi Akan Lantik Dewan Pengawas KPK, Ini Bocorannya! Salah Satunya Pernah Didemo Pegawai KPK

Lagi-lagi Hermawan menyatakan hanya mengikuti riuh demonstran yang berada di lokasi saat demo soal dugaan kecurangan Pemilihan Presiden 2019.

"Karena banyak riuh yang demonstran teriak Jokowi, ya saya mengikuti. Merespons, tidak ada kemufakatan," jelas Hermawan.

Abdul Kohar pun penasaran dan melontarkan pertanyaan lagi.

"Saya tidak tanya, terus kalau bukan Presiden, siapa?" tanya Abdul, sapaannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Ubah Sistem Upah Dari Bulanan Jadi Perjam, Untung Bagi Pegawai Atau Justru Merugi?

"Saya mengikuti demonstran saja," Hermawan menjawab.

Merasa janggal, Abdul pun bertanya kepada Hermawan mengapa ada pernyataan seolah mengancam.

"Kalau saudara mengikuti belum tahu subjeknya, kenapa saudara ancam?" tanya Abdul.

"Spontan saja. Ya spontan karena riuh, saya mengucapkan kata-kata itu. Dari pendemo-pendemo lainnya," jawab Hermawan.

Baca Juga: Siang Ini Jokowi Akan Lantik Dewan Pengawas KPK, Ini Bocorannya! Salah Satunya Pernah Didemo Pegawai KPK

"Ya karena saya sendiri spontan tidak ada niatan," lanjutnya.

Rupanya hal tersebut belum juga menjawab pertanyaan Abdul.

"Lho, kok tidak ada niatan? Kenapa tidak kata-kata yang lain saja," kata Abdul.

"Kan bisa saja, Jokowi kita kejar ayam, kan bisa saja. Kalau spontan, ya Jokowi ayo makan siang, kan bisa saja. Spontan yang baik," sambungnya.

Baca Juga: Pertamina Impor Migas Terlalu Besar, Ada Oknum Keruk Keuntungan, Jokowi Ancam Ia Sudah Ketahui Pelakunya

Hermawan perlahan mulai menjawab secara rinci.

"Ya memang lagi kami mengawal kecurangan-kecurangan saja, pak," kata Hermawan.

"Kalau curang, siapa yang curang?" balas Abdul.

Alhasil, Hermawan pun mengatakan bahwa Jokowi alias Joko Widodo.

Baca Juga: Dibuat Geram Tak Bisa Manfaatkan Batu Bara Jadi Gas, Jokowi Sebut Kantongi Mafia Impor Migas, Presiden RI: Kamu Hati-hati, Saya Ikuti Kamu...

"Jokowi pak, Jokowi yang calon," ujar Hermawan.

Abdul memastikan lagi dan bertanya kepada Herwaman.

"Ya balik lagi, Jokowi calon presiden?" Abdul bertanya.

"Iya," Hermawan menjawab.

Baca Juga: Inilah Satu-satunya Tokoh yang Menolak Diberi Jabatan Oleh Jokowi, Tolak Kursi Dewan Pengawas KPK: Saya Bukan Manusia yang Hidup Mengejar Jabatan!

Majelis hakim akhirnya menunda persidangan Hermawan pada pukul 18.00 WIB, Selasa (28/1/2020).

Setelah itu disepakati persidangan akan dilanjutkan pada Selasa 4 Februari 2020.

"Sidang lanjut tanggal 4 Februari 2020," ujar Hakim Ketua, Makmur, kemarin atau Selasa (28/1/2020) di PN Jakarta Pusat.

"Dilangsungkan pagi. Soal jam-nya, silakan Jaksa berunding dengan penasihat hukum," lanjut Makmur seraya mengetuk palu.(Muhammad Rizki Hidayat)

Baca Juga: Dilantik Jokowi Jadi Wantimpres, Inilah Sosok Orang Terkaya di Indonesia, Tak Pernah Sombong Meski Miliki Harta Lebih dari Rp 72 Triliun

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hakim Bertanya Siapa Jokowi, Ini Jawaban Pengancam Pemenggal Kepala Jokowi

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Jakarta

Baca Lainnya