Ditinggal Mangkir Jokowi, Kapal China Malah Semakin Berani Jarah Perairan Natuna, Terpantau Ada 30 KIA yang Siap Diamankan TNI

Minggu, 12 Januari 2020 | 16:45
PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016)

Sosok.id - Perseteruan antara Indonesia dan China sempat memanas beberapa waktu lalu.

Perseteruan tersebut dipicu oleh kapal asal Negri Bambu tersebut yang memasuki wilayah perairan Natuna.

Bahkan, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sampai harus meninjau langsung ke Natuna.

Pasalnya keberadaan kapal-kapal asing tersebut dirasa sudah kelewatan.

Baca Juga: Sempat 'Ngotot' Akui Natuna Bagian dari Kedaulatannya, Kemenlu China Bikin Pernyataan Lebih Lunak Timbang Sebelumnya

Reaksi keras pemerintah Indonesia terhadap pelanggaran perbatasan di perairan Natuna tampaknya tidak dihiraukan oleh kapal ikan asing (KIA).

Pasalnya, pasca-kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan gelar pasukan TNI di Pulau Natuna, keberadaan KIA di perairan tersebut bukannya berkurang tapi justru semakin bertambah.

Hal tersebut terbukti dari pantauan udara yang dilakukan TNI menggunakan pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301.

Dari pemantauan itu, ditemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.

Baca Juga: Pengamat Sebut Reaksi Jokowi Datang ke Natuna Overacting, Nyatanya Usai Kedatangan Presiden, Kapal China Ngacir ke Negaranya

"Saat ini KIA tersebut bukan malah berkurang, melainkan semakin bertambah dan jumlahnya sekitar 30 KIA," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Mengetahui ada temuan itu, Yudho langsung menginstruksikan tiga kapal perang, yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359 dan KRI Jhon Lie 358 untuk melakukan upaya pengusiran.

Dalam keterangannya, Yudho mengaku akan menggunakan langkah persuasif terlebih dulu untuk mengusir KIA tersebut.

Saat ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan dengan kapal Coast Guard China agar KIA segera keluar dari wilayah Indonesia.

Baca Juga: Empat F-16 Dikerahkan Demi Mendukung Operasi Siaga Tempur TNI di Natuna, Bisa Gotong Rudal Anti Kapal Maut Ini yang Tak Dipunyai Oleh China

Namun demikian, jika upaya persuasif itu kembali tidak dihiraukan, ia menegaskan akan melakukan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

"Namun jika kapal-kapal asing tersebut tetap tidak keluar dari wilayah Indonesia, maka dilaksanakan penegakan hukum, kapal-kapal tersebut ditangkap dan diproses secara hukum," kata Yudho.

Sebelumnya, pada Rabu (8/1/2020), Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Pulau Natuna.

Dalam kunjungannya itu, ia menegaskan kedaulatan NKRI tidak bisa ditawar.

Baca Juga: 620 Kapal Nelayan Berangkat ke Natuna Siap Jadi Mata-mata Bantu TNI Jaga Wilayah NKRI, Ini Videonya!

"Kita punya kabupaten di sini, ada bupatinya dan ada gubernurnya bahkan penduduk kita di sini ada 81 ribu, jadi tidak ada yang perlu didebatkan lagi," kata Jokowi.(Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paska-Kunjungan Jokowi di Natuna, Kapal Ikan Asing Semakin Bertambah"

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya