Follow Us

Indonesia Disebut Jadi Kunci Untuk Meredam Perang Rusia-Ukraina, Pernyataan Presiden Jokowi Sampai Jadi Sorotan: Saatnya RI Tampil

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:42
Indonesia Disebut Jadi Kunci Untuk Meredam Perang Rusia-Ukraina, Pernyataan Presiden Jokowi Sampai Jadi Sorotan: Saatnya RI Tampil
kremlin.ru - Kompas.com via kanal YouTube Sekretariat Presiden

Indonesia Disebut Jadi Kunci Untuk Meredam Perang Rusia-Ukraina, Pernyataan Presiden Jokowi Sampai Jadi Sorotan: Saatnya RI Tampil

"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin. Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," cuit Jokowi di Twitternya, Senin (21/2/2022).

Jokowi pun juga menyoroti hal yang lebih penting untuk dihadapi dunia global ketimbang berkonflik dengan negara lain.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak seluruh negara memulihkan ekonomi pasca digempur pandemi Covid-19.

"Saatnya dunia bersinergi dan berkolaborasi menghadapi pandemi. Saatnya kita memulihkan ekonomi dunia, mengantisipasi kelangkaan pangan, dan mencegah kelaparan," ucapnya.

Baca Juga: Guncang Perang Dunia, Rusia Terancam Sanksi 'Limited Edition' dari AS, Hukuman yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya!

Sehari setelahnya, Jokowi kembali membicarakan krisis Ukraina yang makin memanas.

Ia menegaskan upaya perdamaian harus segera dilakukan.

"Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan," tulis Jokowi di akun Twitter @jokowi, pada Selasa (22/2/2022).

"Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda," tambahnya.

Invasi Rusia dilakukan karena Moskwa membela separatis di timur Ukraina.

Baca Juga: Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan

Pada 2014, pasukan elite Rusia juga merebut seluruh Semenanjung Crimea di Ukraina.

Source : Kompas.com, Intisari Online

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest