Sosok.ID- Beberapa negara dengan kekuatanmiliterbesar kini tengah unjuk kebolehan.
Salah satu kekuatan militer yang mereda tunjukan belum lama ini tak lain adalah rudal-rudal hipersonik yang sedang menjamur.
Bukan tanpa masalah, keadaan tersebur justru membawa isu baru hingga berujung perseteruan.
Bagaimana tidak? perlombaan kekuatan militer menjadi tajuk utama beberapa waktu ini.
Melansir dariAsia Times, bagi Amerika Serikat, Standar Missile-6 (SM-6), rudal kebanggaan mereka.
Bahkan kini rudal tersebur masih jadi torehan terbaik sistem pertahanan rudal di AS.
Namun ada kekurangan yang terbuka saat rudal AS itu bertemu dengan hipersonik bermanuver cepat.
SM-6 pertama kali mengudara pada 2013, merupakan rudal pertama keluarga "Standard" termasuk anti-udara tiga dalam satu, anti-permukaan dan kemampuan pertahanan terminal di laut yang memberi kemampuan menghadang rudal balistik dan rudal jelajah.
SM-6 diluncurkan dalam tiga rancangan "Blok", dengan SM-6 Blok I digunakan sebagai versi asli yang diluncurkan dengan kapal-kapal Angkatan Laut AS berkemampuan Aegis.
Blok IA yang menangani kesalahan teknis yang ada di versi pertama, dan SM-6 Dual yang terakhir bisa melawan target rudal balistik dan rudal jelajah.