Follow Us

4.200 Warga Myanmar Berhamburan Melarikan Diri ke Thailand akibat Pecah Perang antara Junta Militer dan Kelompok Pemberontak

Rifka Amalia - Jumat, 24 Desember 2021 | 18:58
Junta militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Junta militer Myanmar

Michael Vatikiotis, direktur Asia di Pusat Dialog Kemanusiaan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “tentara belum mampu menstabilkan negara dan meredam perlawanan yang gigih”.

Baca Juga: Kena Imbasnya! AS Jatuhkan Sanksi Besar-besaran untuk China, Myanmar dan Korea Utara

Vatikiotis mengatakan Thailand berada di bawah tekanan internasional untuk memberikan bantuan lintas batas.

“Kita harus mengantisipasi bahwa masalah ini akan bertambah buruk dan Thailand akan mencoba mengirim orang-orang ini kembali,” tambahnya.

Juru bicara kementerian luar negeri Thailand Tanee Sangrat mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa dia prihatin dengan kekerasan terbaru yang juga mempengaruhi orang-orang Thailand yang tinggal di sepanjang perbatasan.

Beberapa utusan asing untuk Myanmar, termasuk dari Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Jumat yang menyerukan diakhirinya "serangan membabi buta" di daerah perbatasan dan di tempat lain oleh militer.

Baca Juga: 'Mengerikan!', Sosok Min Aung Hlaing dari Myanmar Dituduh Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

“Serangan baru-baru ini terhadap warga sipil di Negara Bagian Karen, termasuk penembakan di desa-desa, merupakan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional dan harus dihentikan,” kata mereka.

Kelompok pemberontak telah berjuang melawan pemerintah pusat selama beberapa dekade mencari otonomi lebih di daerah perbatasan terpencil.

Baca Juga: Didepak hingga Keberadaannya Disembunyikan, Aung San Suu Kyi Resmi Dipenjara oleh Junta Militer Myanmar, Dunia Internasional Gempar!

Penentang kudeta 1 Februari telah menyerukan front persatuan dengan kelompok pemberontak untuk membantu mereka yang menentang militer.

Sekitar 1.300 orang telah tewas sejak perebutan kekuasaan oleh militer, menurut kelompok pemantau lokal.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest