Follow Us

Sangat Keji, Tentara Menghancurkan dan Membakar Persediaan Beras untuk Rakyat Terlantar di Myanmar

Rifka Amalia - Jumat, 12 November 2021 | 11:53
Ilustrasi kemiskinan di Indonesia
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Ilustrasi kemiskinan di Indonesia

Sosok.ID - Militer Myanmar dituduh memblokir bantuan kepada warga sipil yang terlantar.

Fortify Rights mengatakan, tentara Myanmar mungkin telah melakukan kejahatan perang dalam menangkap pekerja bantuan dan menghancurkan persediaan makanan.

Kelompok hak asasi manusia terkemuka itu menduga militer Myanmar telah melakukan kejahatan perang di negara bagian Karenni timur dengan menangkap pekerja kemanusiaan.

Juga menghancurkan persediaan makanan yang dimaksudkan untuk orang-orang terlantar akibat konflik kudeta Myanmar.

Baca Juga: Kekejaman Junta Militer Myanmar Mengingatkan pada Pembantaian Etnis Muslim Rohingya, Sengeri Ini Kondisinya!

Dalam sebuah laporan baru pada hari Rabu (10/11/2021), dikutip dari Al Jazeera, Fortify Rights menyebut militer Myanmar telah menangkap setidaknya 14 pekerja bantuan di negara bagian Karenni, juga dikenal sebagai Kayah, sejak merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.

Berdasarkan lebih dari 20 wawancara dengan orang-orang terlantar, pekerja kemanusiaan dan anggota kelompok bersenjata, Fortify Rights mengatakan, militer juga telah melakukan serangan pembakaran, menjarah properti sipil dan menghancurkan makanan, obat-obatan dan pasokan bantuan lainnya.

“Memblokir bantuan dan menargetkan pekerja kemanusiaan dalam konteks konflik bersenjata adalah kejahatan perang,” kata Ismail Wolff, Direktur Regional Fortify Rights.

Baca Juga: Kudeta Militer Membunuh Impian Pendidikan Tinggi Rakyat Myanmar, Kini Buku Ditukar dengan Pistol

“Junta Myanmar menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional."

"PBB dan negara-negara anggota ASEAN harus segera mendukung bantuan darurat lintas batas bagi para pengungsi dan memastikan akuntabilitas atas kejahatan keji junta.”

Dugaan pemblokiran bantuan terjadi di tengah pertempuran sengit di negara bagian Karenni antara militer dan kelompok bersenjata, termasuk milisi yang didirikan oleh warga sipil setelah kudeta, yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest