Sosok.ID - Memburuknya situasi kudeta militer di Myanmar, telah memupuskan harapan masyarakatnya untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Banyak anak muda Myanmar yang mencoba belajar di luar negeri karena kacaunya situasi dalam negeri, tetapi berbagai rintangan ditemui.
Kudeta telah membunuh nyawa ratusan atau bahkan ribuan rakyat Myanmar.
Situasi yang berlangsung hampir satu tahun ini tak kunjung mereda.
Baca Juga: Resmi! KTT ASEAN Berjalan Tanpa Myanmar, Junta Militer Dikeluarkan!
Dikutip dari Al Jazeera, salah satu pemuda yang merasa kehilangan mimpinya adalah Deborah (nama samaran untuk melindungi narasumber dari kemungkinan pembalasan dari militer yang berkuasa di Myanma).
Ketika militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari, rencana Deborah untuk belajar di luar negeri berantakan.
Tahun lalu, wanita berusia 21 tahun itu memenangkan tempat bersyarat di sebuah universitas di Amerika Serikat, sambil menunggu penyerahan transkripnya.
Dia meminta dokumen dari Departemen Pendidikan pada bulan Desember dan diberitahu bahwa hal itu akan siap pada awal Februari.
Namun beberapa hari setelah kudeta, pegawai negeri yang bertugas meninggalkan pekerjaannya, dan Deborah masih menunggu dokumennya.
“Karena kudeta, (transkrip saya) masih belum ada di tangan saya sampai sekarang dan rencana saya dibatalkan,” katanya.