Follow Us

Kena Imbasnya! AS Jatuhkan Sanksi Besar-besaran untuk China, Myanmar dan Korea Utara

Rifka Amalia - Minggu, 12 Desember 2021 | 20:41
Militer China
Xinhua

Militer China

Sosok.ID - Washington mengatakan ingin mengirim pesan bahwa mereka akan bertindak melawan mereka yang menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menimbulkan penderitaan dan penindasan.

Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terkait hak asasi manusia yang luas terhadap lusinan orang dan entitas yang terkait dengan China, Myanmar, Korea Utara, dan Bangladesh.

AS bahkan menambahkan perusahaan kecerdasan buatan China ke daftar hitam investasi.

Sementara itu, dilansir dari Al jazeera, Minggu (11/12/2021), Kanada dan Inggris bergabung dengan Amerika Serikat dalam menjatuhkan sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar.

Baca Juga: 'Mengerikan!', Sosok Min Aung Hlaing dari Myanmar Dituduh Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Washington juga memberlakukan sanksi baru pertama terhadap Korea Utara di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden dan menargetkan entitas militer Myanmar, antara lain, dalam tindakan menandai Hari Hak Asasi Manusia.

"Tindakan kami hari ini, terutama yang bermitra dengan Inggris dan Kanada, mengirimkan pesan bahwa negara-negara demokrasi di seluruh dunia akan bertindak melawan mereka yang menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menimbulkan penderitaan dan penindasan," kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo dalam sebuah pernyataan.

“Pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional, Departemen Keuangan menggunakan alatnya untuk mengekspos dan meminta pertanggungjawaban pelaku pelanggaran hak asasi manusia yang serius.”

Baca Juga: Api Kemarahan dan Derita Membumbung Tinggi di Sudan, Amerika dan China Tutup Mata atas Kudeta Afrika

Misi Korea Utara di PBB dan kedutaan besar Washington untuk China, Myanmar dan Bangladesh tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Langkah-langkah tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian sanksi yang bertepatan dengan KTT virtual dua hari Biden untuk Demokrasi, di mana ia mengumumkan inisiatif untuk meningkatkan demokrasi di seluruh dunia dan mendukung undang-undang pro-demokrasi di Amerika Serikat.

Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa komitmen yang dibuat oleh beberapa dari lebih dari 100 pemimpin dunia di KTT akan mendorong balik melawan meningkatnya otokrasi, memerangi korupsi dan mempromosikan hak asasi manusia.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest