Follow Us

Resmi! KTT ASEAN Berjalan Tanpa Myanmar, Junta Militer Dikeluarkan!

Rifka Amalia - Selasa, 26 Oktober 2021 | 19:30
Ilustrasi ASEAN
China Military

Ilustrasi ASEAN

Sosok.ID - Para pemimpin Asia Tenggara telah memulai KTT ASEAN tanpa Myanmar, setelah militernya menolak mengirim perwakilan ke pertemuan tiga hari itu sebagai protes atas pengecualian jenderal utamanya.

Baik Brunei, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), maupun sekretaris jenderal blok ASEAN tidak menyebutkan ketidakhadiran Myanmar dalam sambutan pembukaan pada pertemuan virtual hari Selasa (26/10/2021).

Dilansir dari Al Jazeera, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, ASEAN pada 15 Oktober setuju untuk melarang kepala militer Myanmar Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah sipil pada 1 Februari, atas kegagalannya untuk menerapkan rencana perdamaian yang dia setujui dengan ASEAN pada April untuk mengakhiri krisis politik berdarah yang dipicu oleh kudeta.

Langkah tersebut merupakan langkah berani yang jarang dilakukan oleh kelompok regional yang dikenal karena non-intervensi dan keterlibatannya.

Baca Juga: Caper Pada ASEAN Termasuk Indonesia, Militer Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik Lalu Dijebloskan Lagi ke Penjara

ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Myanmar bergabung pada 1997 di bawah pemerintahan militer sebelumnya.

Dua diplomat mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa Brunei mengundang diplomat veteran berpangkat tinggi Myanmar, Chan Aye, sebagai perwakilan “non-politik” tetapi dia tidak hadir.

Setelah pertemuan para pemimpin hari Selasa, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan di Twitter bahwa dia sepenuhnya mendukung keputusan Brunei tentang perwakilan Myanmar, sementara mitra Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan kesepakatan ASEAN dengan Myanmar sangat penting untuk reputasinya dan ujian tekadnya.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Dikeluarkan dari KTT ASEAN, Coreng Nama Asia Tenggara

“Peran konstruktif ASEAN dalam mengatasi situasi ini sangat penting dan tindakan kami dalam hal ini akan berdampak pada kredibilitas ASEAN di mata masyarakat internasional,” kata Prayuth, menurut kantornya.

Militer Myanmar berjanji pada Senin malam untuk menentang keputusan ASEAN dan mengatakan telah memberi tahu Brunei bahwa mereka hanya dapat menerima partisipasi Min Aung Hlaing atau perwakilan setingkat menteri.

Dalam memutuskan untuk mengesampingkan kepala militer Myanmar, ASEAN mengutip kegagalannya untuk mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri permusuhan, memulai dialog, mengizinkan dukungan kemanusiaan dan memberikan utusan khusus akses penuh ke negara itu.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest