Follow Us

'Banyak yang Mati Tak Punya Uang Tapi Anggaran Militer Selalu Kurang', Pengeluaran AS Jebol, Banjir Protes karena Terlalu Fokus pada China

Rifka Amalia - Sabtu, 18 Desember 2021 | 20:06
Foto hanya ilustrasi - militer AS
Sgt. Roderick Jacquote/Marine Corps

Foto hanya ilustrasi - militer AS

Baca Juga: Wartawan Tewas Secara Mengerikan di Tahanan Militer Setelah Diculik Junta Myanmar

“Ancaman yang ditimbulkan oleh militer China bukanlah ancaman yang jauh; itu bukan sesuatu yang mungkin terjadi pada tahun 2030, 2035 atau beberapa waktu di masa depan,” kata Senator Republik Jim Inhofe pada bulan April, memperingatkan terhadap pemotongan belanja pertahanan.

“Ini masalah yang kita hadapi hari ini. Sekarang. Makin lama makin parah saja,” ujarnya.

Hubungan antara Beijing dan Washington telah memburuk di tengah banyak titik ketegangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk perang perdagangan selama kepresidenan Donald Trump dan dorongan AS yang sedang berlangsung terhadap pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik.

Pemerintah China mengecam hubungan AS dengan Taiwan, sebuah pulau otonom yang dianggap China miliknya, dan menegur upaya Washington untuk memperdalam aliansi dengan tetangganya, termasuk upaya baru-baru ini untuk memasok Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Menhan Prabowo Kembali Buat Dunia Internasional Terkejut Kemajuan Militer Indonesia, Kini Siap Ekspor Kapal Perang Rudal Cepat!

Sementara itu, AS menuduh China melakukan "genosida" terhadap Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang, dan Washington baru-baru ini mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia China yang "mengerikan".

Tetapi para pejabat dari kedua negara mengatakan mereka berusaha untuk bekerja sama dalam tantangan bersama seperti pemanasan global dan vaksinasi COVID-19, sambil mengelola kompetisi untuk menghindari ketegangan lebih lanjut.

Namun, pemerintahan Biden secara eksplisit mengutip China ketika mengajukan permintaan anggaran pertahanan senilai $753 miliar pada bulan Mei.

“Untuk membela negara, Departemen dalam anggaran ini mengambil pendekatan yang jelas ke Beijing dan memberikan investasi untuk memprioritaskan China sebagai tantangan langkah kami,” kata Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks saat itu.

Kongres akhirnya memberi pemerintahan Biden sekitar $24 miliar lebih dari yang diminta, mengambil pengeluaran pertahanan tahunan di atas puncak terbarunya sebesar $740 miliar yang dicapai pada tahun terakhir Trump menjabat.

Baca Juga: Hanya Butuh 1 Kapal Selam, Tentara Indonesia Buktikan Buat Militer Amerika Ketar-ketir, Begini Kronologinya!

Halaman Selanjutnya

Protes progresif

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest