Follow Us

'Manusia untuk Kuburan', Kebrutalan Junta Militer Myanmar di Situasi Kudeta Makin Mengerikan

Rifka Amalia - Senin, 06 Desember 2021 | 13:02
Junta militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Junta militer Myanmar

Sosok.ID - Setelah protes pasca-kudeta tahun ini, Angkatan Bersenjata Myanmar Tatmadaw melakukan serangan udara di Negara Bagian Karen.

Ketika beberapa masyarakat membangun kembali rumah mereka di hutan, yang lain bergabung dengan seruan perlawanan militer yang lebih luas.

Warga Myanmar hidup dalam kesengsaraan sejak kudeta pada 1 Februari 2021.

Beberapa desa dihancurkan, beberapa orang sembunyi ketakutan dan meninggal akibat kekejaman junta militer Myanmar.

Baca Juga: Saksikan Pembunuhan Keji Tiada Henti, Wanita Myanmar Bergabung dalam Perang Melawan Kudeta: Saya Mengangkat Senjata karena Tak Punya Pilihan

Melansir dari Al Jazeera, Senin (6/12/2021), kekejaman itu kembali terjadi. Tatmadaw disebut telah melakukan kekerasan di Karen, Negara Bagian Myanmar.

Seorang warga bernama Paw Wah (36), mengenang kali pertama ketika mengalami kebrutalan militer Myanmar.

Ketika dia baru berusia 10 tahun, tentara datang ke desanya dan menculiknya.

Paw Wah, yang adalah seorang petani, telah menjalani seluruh hidupnya di Karen, sebuah negara bagian di Myanmar Tenggara yang berbatasan dengan Thailand, di mana jarak berjalan kaki melalui daerah pegunungan dan lembah hutan yang tak henti-hentinya diukur dalam hitungan hari, bukan jam.

Baca Juga: Sangat Keji, Tentara Menghancurkan dan Membakar Persediaan Beras untuk Rakyat Terlantar di Myanmar

Di rumah tetangganya di dusun hutan kecil Nyah Beh Ki, pendakian dua hari ke pedalaman dari Sungai Salween yang memisahkan Myanmar, sebelumnya dikenal sebagai Burma, dari Thailand barat, Paw Wah mengingat kejadian itu ketika dia masih kecil.

“Ketika saya berusia 10 tahun, mereka menangkap saya dan memaksa saya dan beberapa penduduk desa lainnya untuk tinggal di kamp mereka selama 13 hari,” katanya.

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest