Follow Us

Ribut Besar, Beijing Klaim Australia dan AS Ingin Ledakkan Perang Segera!

Rifka Amalia - Jumat, 16 Juli 2021 | 19:36
Ilustrasi kapal perang di lautan lepas
Dispen Kolinlamil

Ilustrasi kapal perang di lautan lepas

Hubungan China-Australia telah mencapai titik terendah dalam beberapa dekade.

"Tetapi Australia telah memainkan permainan korban, mencoba menstigmatisasi China sebagai pengganggu," tulis media pemerintah China tersebut.

Baca Juga: Sengit, PLA Kejar Kapal Perang AS pada Peringatan Arbitrase Laut China Selatan, Beijing Yakin Joe Biden Inginkan Baku Hantam

Tujuan sebenarnya dari politisi dan media Australia yang menuduh kapal China memata-matai Australia adalah untuk menjelekkan China dan membentuk China sebagai "ancaman" bagi Australia dan keamanan regional, lapornya.

"Kapal China berhak untuk mengarungi perairan internasional. Kapalnya belum memasuki perairan teritorial Australia dan sedang melakukan kegiatan sesuai dengan hukum internasional. Tidak perlu membuat keributan tentang hal itu," ujar China.

Latihan Talisman Saber besar-besaran dimulai Rabu dengan lebih dari 17.000 tentara dari militer Australia dan AS, serta pasukan dari Inggris, Kanada, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Menurut military.com, situs web berita dan sumber daya AS, analis militer secara luas percaya bahwa datang pada saat yang menantang dalam hubungan China-AS dan China-Australia, latihan tersebut bertujuan untuk melenturkan otot militer dan "mengirim pesan yang kuat ke China."

Baca Juga: Mimpi Buruk Nelayan Filipina Setelah Milisi Beijing Tabrak Kapal di ZEE Laut China Selatan, Sosok Randy Megu: Saya Sangat Takut..

Pesan itu disampaikan untuk anggota militer, veteran dan keluarga mereka.

"Adalah normal dan masuk akal bagi China dan negara cinta damai lainnya untuk memperhatikan dan belajar tentang latihan perang," lapor GT.

Chen Hong, seorang profesor dan direktur Pusat Studi Australia, Universitas Normal China Timur mengatakan, latigan yang dipimpin AS dan Australia mengancam perdamaian.

“Latihan Talisman Sabre yang dipimpin oleh AS dan Australia telah menyelimuti seluruh wilayah dalam bayang-bayang perang, menimbulkan ancaman bagi perdamaian regional dan keamanan China,” ujarnya.

Source : Global Times

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest