Follow Us

Negara G7 Bersatu Pecundangi China Menuju Laut China Selatan, Beijing Ketar-ketir Layangkan Peringatan!

Rifka Amalia - Jumat, 07 Mei 2021 | 19:32
I(Ilustrasi) Negara yang tergabung dalam G7 berlayar dengan kekuatan penuh menuju Laut China Selatan.
FB US Pacific Fleet

I(Ilustrasi) Negara yang tergabung dalam G7 berlayar dengan kekuatan penuh menuju Laut China Selatan.

Reaksi G7 terhadap penolakan Presiden Duterte terkait dengan pengawasan beruang yang berkuasa.

Masuknya organisasi yang mewakili ekonomi terkaya di dunia pasti akan mengubah dinamika deretan Laut China Selatan.

Dapat dimengerti bahwa Tiongkok kesal setiap kali hegemoni di kawasan itu ditantang.

Sejauh ini, Beijing telah menghindari pertarungan dengan musuh lamanya, AS, yang tampaknya menguji tekad China dengan mengirimkan kapal perangnya pada serangan kebebasan navigasi di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: Media Asing Soroti Indonesia Layak Pimpin ASEAN Menangi Laut China Selatan dari Klaim Abal-abal China, Sikap Tegas Kabinet Jokowi Jadi Alasannya!

Dengan G7 masuk ke dalam gambaran, Beijing perlu mengkalibrasi ulang strateginya karena taruhannya bisa melibatkan lebih dari Laut China Selatan.

G7 disebut sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap kampanye global China untuk memenangkan sekutu baru baik melalui paksaan ekonomi atau inisiatif perdagangan Belt and Road.

Rencananya adalah untuk meyakinkan anggota G7 Jerman, Italia dan Prancis, yang masih berdagang secara ekstensif dengan China, untuk berdiri bersama AS dalam mengubah G7 menjadi blok ekonomi yang tangguh yang dapat menghadapi Beijing.

G7 juga menginginkan platform yang lebih kuat untuk menghadapi China atas pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong dan provinsi Qingjian.

Baca Juga: Kapal Induk Shandong China Perkuat Cengkeraman Laut China Selatan, AS Ketar-ketir Militernya Dipaksa Mundur

Dalam wawancara TV minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengisyaratkan agenda G7 di China.

Dia mengatakan tujuan kelompok itu "bukan untuk menahan China, untuk menahannya, untuk menahannya," tetapi "untuk menegakkan tatanan berbasis aturan yang ditantang oleh China."

Source : The Manila Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest