Sosok.ID - Grup 7 (G7) telah memutuskan untuk berlayar dengan tenaga penuh ke perairan bermasalah di Laut China Selatan.
Grup ini terdiri dari negara Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dalam komunike setelah pertemuan di Toronto Minggu lalu, para menteri luar negeri Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris menentang klaim China di Laut China Selatan.
Dikutip Sosok.ID dari The Manila Times, Jumat (7/5/2021), ketujuh negara itu diyakini bersatu ingin melumpuhkan klaim semena-mena China di perairan yang disengketakan.
"Penentangan kuat terhadap tindakan sepihak yang meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas regional dan aturan internasional- berdasarkan ketertiban, seperti ancaman atau penggunaan kekuatan, reklamasi tanah skala besar dan pembangunan pos-pos terdepan, serta penggunaannya untuk tujuan militer. "
Pernyataan itu tidak menyebutkan nama China secara gamblang, tetapi Beijing bak sadar diri dan segera membalas.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengingatkan anggota G7 untuk mematuhi janji mereka agar tidak memihak pada sengketa teritorial.
China meminta G7 menghormati upaya negara-negara kawasan, menghentikan semua kata-kata dan tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan memberikan kontribusi yang konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Mengingat pemulihan ekonomi global yang lamban saat ini, G7 seharusnya fokus pada tata kelola dan kerja sama ekonomi global daripada meningkatkan masalah maritim dan memicu ketegangan di kawasan," tambah juru bicara itu.
Komunike tersebut berfokus pada aspek sengketa Laut China Selatan yang harus diperhatikan oleh para pejabat Filipina dengan penuh minat.