Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal Induk Shandong China Perkuat Cengkeraman Laut China Selatan, AS Ketar-ketir Militernya Dipaksa Mundur

Rifka Amalia - Minggu, 02 Mei 2021 | 17:24
Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021).
Global Times

Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021).

Sosok.ID - Situasi Laut China Selatan tidak menunjukkan adanya penurunan tensi.

Alih-alih menurun, konflik di wilayah yang disengketakan China dengan berbagai negara itu justru makin menegang.

Hari ini, Minggu (2/5/2021), media pemerintah China mengabarkan bahwa Tentara Pembebebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan militer.

China telah mengirim kapal induk Shandong untuk di Laut China Selatan dan berencana untuk melanjutkan latihan serupa, lapor Global Times.

Baca Juga: AS Kongkalikong dengan Jepang soal Taiwan, China Halalkan Segala Cara, Tak Ada yang Bisa Halangi Operasi Reunifikasi: Taiwan Tak kan Merdeka!

China meminta negara luar untuk tidak menanggapi lebih latihan militer tersebut.

Juru bicara Angkatan Laut PLA mengatakan, itu adalah adalah "latihan rutin," yang kerap dilakukan militer China.

"Kami berharap dunia luar dapat melihatnya secara obyektif dan rasional," kata juru bicara PLA seperti dikutip Sosok.ID dari Twitter @globaltimews, Minggu (2/5).

"Pelatihan militer yang dilakukan oleh kelompok tugas kapal induk #Shandong di #SouthChinaSea oleh #PLA Navy merupakan latihan rutin. Kami berharap dunia luar bisa melihatnya secara obyektif dan rasional. Angkatan Laut PLA akan melanjutkan latihan serupa," tulis lengkapnya.

Baca Juga: Tegang, Kapal Perusak AS Terang-terangan Ganggu Latihan Angkatan Laut China: Mengancam Navigasi dan Keselamatan

Mengutip Bloomberg, latihan militer dilakukan China beberapa minggu setelah Amerika Serikat (AS) dan Filipina menyuarakan keprihatinan tentang kehadiran lebih dari 200 kapal penangkap ikan China di dekat terumbu yang disengketakan di Laut China Selatan.

China mengatakan kapal-kapal itu hanya "berlindung dari angin". Sebuah alasan yang menyulut emosi Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Source :Bloomberg Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x