Sosok.ID - Iran telah mengatakan kepada kekuatan dunia bahwa mereka ingin menghindari konflik.
Tetapi unjuk kekuatan yang baru-baru ini dipamerkan oleh Amerika Serikat (AS), telah meningkatkan ketegangan, mengingat Iran akan memperingati setahun pembunuhan komandan tinggi mereka, Qassem Soleimani.
Untuk diketahui, Soleimani tewas pada 3 Januari 2020 dalam serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat di Bagdad, Irak.
Dikutip Sosok.ID dari AlJazeera, dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (31/12/2020), Iran mengutuk "petualangan militer" yang dilakukan militer AS di Teluk dan Laut Oman.
Mereka juga mengecam "informasi palsu, tuduhan tak berdasar dan retorika yang mengancam" oleh Washington terhadap Teheran.
"Jika dibiarkan, tindakan penghasutan ini dapat meningkatkan ketegangan ke tingkat yang mengkhawatirkan dan jelas bahwa tanggung jawab penuh dari semua akibatnya akan berada di AS," kata surat itu.
Iran sudah mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan konflik, tetapi berjanji untuk membela rakyatnya dan keamanan nasional.
Iran juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk membuat AS menghentikan tindakan "ilegal" nya.
Dalam sebulan terakhir, pembom strategis B-52 Amerika telah terbang di atas Teluk beberapa kali, yang terbaru datang pada hari Rabu lalu.
AS mengatakan tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan tanggapan Iran menjelang peringatan 3 Januari pembunuhan Soleimani.