Sesumbar Kekuatan Militernya Terkuat Nomor Wahid, Trump Ogah Perang, Gantinya Iran dikenai Sanksi Berikut!

Sosok.ID - Gugurnya Qasem Soleimani dalam serangan udara di Bagdad pada Jumat (3/1/2020) lalu, memunculkan serangan balasan dari Iran yang ditujukan untuk Amerika Serikat.

Serangan balasan pertama yang dilakukan Iran adalah dengan meretas situs terpenting AS disertai gambar tinju Iran di wajah Donald Trump, Sabtu (4/1/2020).

Serangan balasan lainnya dilakukan oleh Iran dengan membombardir pangkalan militer Amerika Serikat di Irak pada Rabu (8/1/2020).

Dilansir dari AFP News, televisi pemerintah Iran bahkan menyebutkan bahwa setidaknya 80 personil militer terbunuh dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Qasem Soleimani yang Tewas, Keluarga Raja Salman yang Ketakutan dan Kabur ke Eropa, Ada Apa?

Sementara Trump dalam twitternya menyampaikan bahwa semuanya baik-baik saja dan tak terjadi apa-apa.

"Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak. Pengecekan korban & kerusakan sedang dilakukan sekarang. Sejauh ini baik! Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," tulis Trump di Twitternya @realDonaldTrump

Setelah menuliskan hal tersebut di twitternya, Trump dalam konferensi pers waktu setempat mengatakan bahwa ia menarik diri dari kemungkinan terjadinya perang dengan Iran.

Dikutip dari AFP News, Trump menyampaikan sebuah pidato yang ditayangkan dalam televisi nasional dan menekankan bahwa "Tidak ada orang Amerika yang dirugikan" dalam serangan rudal Iran di pangkalan Militer AS di Irak.

Baca Juga: Inilah Video Detik-Detik MQ-9 Reaper, Drone 'Buas' Milik AS Berondong Rudal Konvoi Militer Jenderal Iran, Qasem Soleimani!

Dalam pidatonya, Trump menyebut Soleimani sebagai "teroris top dunia" dan "harus dihentikan sejak lama"

AFP PHOTO / KHAMENEI.IR

Qasem Soleimani, Pimpinan Jenderal Tertinggi Iran yang gugur dalam serangan udara oleh Amerika Serikat pada Jumat (3/1/2020)