Follow Us

Shandong China Kepergok Berlayar di Selat Taiwan Hanya Sehari Setelah PLA Ngamuk karena Kapal Perang AS Melintasi Selat yang Sama

Rifka Amalia - Selasa, 22 Desember 2020 | 11:15
Kapal Induk Shandong
SCMP

Kapal Induk Shandong

Sosok.ID - China berlayar dengan kapal induk Shandongnya melalui Selat Taiwan pada hari Minggu (20/12/2020).

Shandong yang memimpin sekelompok kapal perang ke Laut China Selatan untuk latihan rutin tahunan itu berlayar hanya sehari setelah China mengecam kapal perang Amerika Serikat (AS) yang melintas di Selat yang sama.

Dikutip dari South China Morning Post, Liu Wensheng, juru bicara angkatan laut China, memberi sebuah pernyataan yang membenarkan kabar tersebut pada Senin (21/12/2020).

Ia mengatakan bahwa kapal induk kedua China, telah "berlayar dengan mulus melalui Selat Taiwan" dalam perjalanannya untuk melakukan latihan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Tensi Menegang, China Buntuti Kapal Perang AS di Selat Taiwan: Amerika Telah Mengirim Pandangan Genit ke Pasukan Kemerdekaan!

“Selama setahun terakhir sejak mulai beroperasi, Shandong telah menyelesaikan latihan lepas landas dan pendaratan berbasis kapal induk, latihan senjata, penyesuaian sistem tempur dan tugas lainnya, dan kemampuan tempur dari sistem formasi terus meningkat melalui pelatihan," katanya.

“Kali ini, kami mengatur kapal induk Shandong untuk melakukan pelatihan manuver lintas regional sebagai bagian dari pengaturan normal kami dalam rencana tahunan kami."

"Kami akan terus mengatur pelatihan di masa depan berdasarkan kebutuhan pelatihan kami," lanjut Liu Wensheng.

Kementerian pertahanan Taiwan juga mengonfirmasi perjalanan kapal induk melalui selat yang memisahkan China daratan dari Taiwan tersebut.

Baca Juga: Taiwan Mulai Serius, Kerahkan Skuadron Tempur Hingga Kapal Perang Menantang Militer China

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, ia mencatat bahwa Shandong pertama kali berlayar ke selatan dari pelabuhan Dalian di provinsi Liaoning Kamis (17/12) lalu.

Kementerian mengatakan telah mengerahkan enam kapal dan delapan jenis pesawat untuk memantau situasi tersebut.

Source : South China Morning Post

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest