Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Taiwan Nyaris 'Sekarat' Hadapi Ancaman China Setiap Hari ketika AS Umumkan Penjualan Senjata Senilai 280 Juta Dollar

Rifka Amalia - Rabu, 09 Desember 2020 | 10:13
Foto: Tentara ditugaskan ke brigade senjata gabungan di bawah Angkatan Darat Grup 76 PLA menggunakan bom asap selama latihan pertempuran nyata pada 26 September 2020.
China Military

Foto: Tentara ditugaskan ke brigade senjata gabungan di bawah Angkatan Darat Grup 76 PLA menggunakan bom asap selama latihan pertempuran nyata pada 26 September 2020.

Baca Juga: Sok Jadi Pahlawan di Tengah Gejolak Perang dengan China, AS Rupanya Cuma Jadikan Taiwan Mesin Uang, Jual Senjata Kualitas Pas-pasan?

Padahal Taiwan merupakan negara yang memerintah sendiri selama 70 tahun dan salah satu negara demokrasi paling dinamis di kawasan itu.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan, penjualan senjata terbaru menunjukkan bahwa komitmen AS untuk membantu memperkuat kemampuan pertahanan pulau itu tetap tidak berubah.

"Taiwan dan Amerika Serikat akan terus mengkonsolidasikan kemitraan keamanan mereka untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.

Pemerintah Taiwan telah bergerak untuk meyakinkan rakyatnya bahwa pemerintahan baru Presiden terpilih Joe Biden, seorang Demokrat, bukan berarti mengurangi dukungan AS untuk mereka.

Baca Juga: Ketergantungan Uluran Tangan Pemerintahan Trump, Taiwan Gemetar Takut Kehilangan Dukungan AS Usai Biden Tepilih

Berbicara di forum yang sama, Kurt Campbell, mantan pejabat AS yang menasihati Biden, mengatakan ada dukungan bipartisan yang kuat untuk Taiwan.

"Ada sekelompok besar orang di seberang lorong politik yang memahami signifikansi strategis yang mendalam dan kepentingan strategis kami dalam menjaga hubungan yang kuat dengan Taiwan," kata Campbell, diplomat tertinggi AS untuk Asia Timur di bawah mantan Presiden Barack Obama. (*)

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x