Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) mengumumkan penjualan senjata senilai 280 juta dollar atau sekira setara dengan Rp 4 triliun, yang membuat Taiwan menghadapi ancaman militer di hampir setiap harinya.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan penjualan senjata terbaru menunjukkan komitmen AS untuk membantu memperkuat kemampuan pertahanan pulau itu.
Namun Taiwan juga menghadapi ancaman militer harian dari "pasukan otoriter" akibat penjualan tersebut.
Dikutip dari Aljazeera.com, hal itu dikatakan Presiden Tsai Ing-wen pada hari Selasa (8/12/2020), ketika Amerika Serikat mengumumkan paket penjualan senjata baru senilai $ 280 juta ke pulau Taiwan.
Pemerintahan Trump yang tak lama lagi berakhir, telah meningkatkan dukungan untuk Taiwan dengan total 11 paket penjualan senjata.
Pada hari Senin mereka memberi tahu Kongres tentang rencananya untuk menjual Sistem Komunikasi Informasi Lapangan (FICS) baru ke Taiwan.
Sistem ini dirancang untuk menyediakan komunikasi seluler yang aman di pulau itu dan merupakan bagian dari tujuan Taiwan untuk memodernisasi komunikasi militernya.
Penjualan semacam itu memantik amarah China, meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Washington.
Baca Juga: Amerika Klaim Seluruh Dunia Akan Geruduk China Jika Berani Menyerang Taiwan
China telah menempatkan sanksi pada perusahaan AS yang terlibat dalam meningkatkan aktivitas militernya di dekat Taiwan, termasuk misi angkatan udara reguler.
Dalam forum keamanan di Taipei, Tsai mencatat ancaman di wilayah tersebut, termasuk Laut China Selatan yang "semakin termiliterisasi".