Konstitusi AS mengizinkan mantan presiden untuk kembali mencapreskan diri jika belum menjabat dua periode berturut-turut.
Ikuti jejak Grover Cleveland?
Rencana Trump bukan tanpa preseden. Sejarah mencatat, Grover Cleveland menjadi satu-satunya presiden yang menjabat dua periode tidak berturut-turut.
Cleveland pertama sekali terpilih menjadi presiden pada pilpres 1884.
Dia gagal memenangi periode kedua pada pilpres 1888, tetapi kembali maju dan terpilih pada pilpres 1892.
Trump memiliki modal politik yang besar. Taipan real estat ini kembali tampil jauh lebih baik dari prediksi lembaga survei di mana dia diprediksi akan kalah telak.
Suara nasionalnya melejit dari 62,9 juta menjadi 71,6 juta pada pilpres 2020. Perolehan ini adalah nomor dua terbesar dalam sejarah setelah Biden.
Angka ini juga lebih besar dari yang diraih mantan Presiden Barack Obama yang terpilih dua kali pada pilpres 2008 dan 2012.
Pencapaian suara Trump sangat fenomenal mengingat kontroversi dan kekacauan yang terjadi selama hampir empat tahun dia memerintah.
Tidak ketinggalan dia juga sempat dimakzulkan House of Representatives (DPR AS), terjerat sejumlah skandal, dan gagal mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 244.000 warga AS.