Follow Us

Demi Bebas dari Daftar Negara Pendukung Teroris, Sudan yang Krisis Rela Kuras Rp 4,9 Triliun untuk Diberikan kepada AS

Rifka Amalia - Rabu, 21 Oktober 2020 | 20:00
Kelaparan di Sudan
Tom Stoddart via Intisari

Kelaparan di Sudan

Baca Juga: TNI Pasang Target Lenyapkan Sosok Pengendali Perang KKB Papua, Dalang Semua Kerusuhan di Bumi Cenderawasih

"Saya yakin Sudan mungkin sedang menuju normalisasi dengan Israel di bawah tekanan militer," ungkapnya.

Namun, Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok secara terbuka menyatakan bahwa langkah normaliasi terlalu besar untuk dilakukan oleh pemerintahan transisi.

Pemilu jatuh tempo pada 2022. UEA dan Bahrain sudah terlebih dahulu menormalisasi hubungan dengan Israel.

Mereka adalah negara Arab pertama yang melakukan normalisasi sejak Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994.

Baca Juga: Marah Sampai Tunjuk-tunjuk Dada Petugas Dinkes, Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Pasca Pulang Kunker dari Lombok: Kita DPR, Bukan Teroris!

Sebenarnya, Sudan dan Israel telah menunjukkan tanda menuju hubungan yang lebih baik.

Pada Februari, Jenderal Abdul Fattah Al Burhan, kepala Dewan Kedaulatan sipil-militer, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Uganda.

Pertemuan tersebut segera diikuti oleh keputusan untuk mengizinkan pesawat Israel terbang melalui wilayah udara Sudan.

"Saya tidak berpikir bahwa normalisasi hubungan dengan Israel akan menjadi masalah besar di Sudan," kata Sulaima Ishaq, seorang aktivis dan akademisi Sudan.

Baca Juga: Takut Dibunuh Saat Terlelap Oleh Kawannya, Napi Teroris Bom Dubes Australia Ini Tak Tidur Beberapa Hari, Hassan: Saya Was-was, Foto Wajah Saya Diganti Gambar Anjing...

"Masih ada banyak dukungan untuk Palestina, tetapi berita pencabutan nama Sudan dari daftar terorisme disambut dengan luas, mengingat krisis ekonomi kami," kata Ishaq.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest