Sosok.ID- Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia telah menggebuk tatanan kehidupan manusia.
Ekonomi sejumlah negara makin ambruk, di mana tak sedikit yang telah mengalami resesi akibat pandemi.
Negara-negara kaya bahkan kelimpungan mengatasi situasi akibat pendemi yang muncul kali pertama pada Desember tahun lalu ini.
Lalu,bagaimana dengan nasib negara-negara kecil seperti Timor Leste?
Melansir laman Worldometers, terdapat total 27 kasus positif virus corona di Timor Leste.
Meski demikian, tidak dilaporkan adanya korban meninggal akibat virus ini.
Dari 27 orang yang dinyatakan positif virus corona kini seluruhnya disebut telah pulih.
Sementara itu, menilik berbagai sektor yang terdampak pandemi global ini, Timor Leste nampaknya menaruh perhatian pada sektor ketahanan pangan rakyatnya.
Untuk itu, Timor Leste memilih untuk mengimpor beras dari Vietnam.
Kebijakan itu diambil sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan negaranya di tengah ancaman pandemi Covid-19.
Dilansir dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani.
Tindakan mengelabui tersebut dilakukan dengan mengatakan pada petani bahwa pemerintah akan mempromosikan hasil pertaniannya.
Namunternyata anggota pemerintahan memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.
Mereka dengan berani memamerkan beras impor tersebut untuk dijadikan ketahanan pangan nasional.
Padahalberas yang diimpor tersebutsudah berkurang kadar gizinya.
Timor Leste telah rela mengeluarkan uang ribuan dollar AS untuk membeli beras rusak tersebut.
Indeks Kelaparan Global pada tahun 2017 mengkategorikan Timor Leste sebagai negara dengan tingkat kelaparan yang “serius”.
Situasi ini merupakan akibat langsung dari sejumlahpermasalahan di Bumi Lorosae.
Sebut saja produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.
Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.
Terlebihdisebutkan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani lokal dalam negeri memilikigizi lebih baik.
“Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras dari luar negeri. Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.
(Desy Kurniasari)
Artikel ini telah tayang di Grid Hot dengan judul "Rakyat Terancam Kelaparan Karena Corona, Timor Leste Tega Kibuli Petaninya, Terang-terangan Beli Beras Rusak dari Negeri Tetangga"