Follow Us

Laut China Selatan Makin Panas! India Disebut Berencana Balas Dendam Kekalahan di Tibet dengan Kirim Kapal Perang Bersatu dengan AS Demi Kepung Tiongkok?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 31 Agustus 2020 | 19:10
(ilustrasi kapal tempur) Laut China Selatan Makin Panas! India Disebut Berencana Balas Dendam Kekalahan di Tibet dengan Kirim Kapal Perang Bersatu dengan AS Demi Kepung Tiongkok?
nationalinterest.org

(ilustrasi kapal tempur) Laut China Selatan Makin Panas! India Disebut Berencana Balas Dendam Kekalahan di Tibet dengan Kirim Kapal Perang Bersatu dengan AS Demi Kepung Tiongkok?

Sosok.ID - Ditengah konsentrasi pemerintah India dengan penanganan virus corona yang semakin tinggi di negaranya, kabar duka menyelimuti.

Beberapa bulan lalu, sejumlah puluhan pasukan penjaga perbatasan di lembah Galwan tewas setelah bertempur dengan pasukan China.

Bahkan dikabarkan satu perwira juga ikut meregang nyawa di medan pertempuran.

Insiden itupun membuat seluruh penduduk India berang hingga lakukan boikot pada produk China.

Baca Juga: Lancang! Tiongkok Ajak RI Lakukan Pembangunan Bersama meski Natuna Bukan Milik China, Indonesia Jadi Incaran Demi Misi di Laut China Selatan

Kini pasca bentrokan dengan China di kawasan lembah Galwan tersebut, India disebut-sebut balas dendam.

Angkatan Laut India kirimkan armada tempur berupa kapal perang ke garis depan Laut China Selatan.

Konfrontasi dua negara itupun dimulai hingga membuat Tiongkok merasa diintimidasi oleh India.

Protes keras dilayangkan oleh Beijing yang keberatan atas tindakan yang dianggap berlebihan saat perbincangan antar dua belah pihak sedang berlangsung.

Baca Juga: Detik-detik Angkatan Laut dan Udara Tiongkok Uber Kapal Perang AS di Laut China Pakar Sebut Perang Dunia 3 Sudah Dekat!

"Segera setelah bentrokan Galwan meletus di mana 20 tentara kami tewas, Angkatan Laut India mengerahkan salah satu kapal perang garis depannya ke Laut China Selatan di mana Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat menolak kehadiran kekuatan lain yang mengklaim mayoritas perairan sebagai bagian dari wilayahnya," demikian kata sumber pemerintah ANI seperti yang dilansir dari oneindia.com.

Kabarnya, selama pembicaraan diplomatik antara India dan China, pihak China mengeluhkan keberadaan kapal perang tersebut di wilayah yang disengketakan.

Laut China Selatan memegang tempat penting dan mereka tidak menyukai keberadaan kapal perang negara lain di wilayah yang disengketakan.

Baca Juga: Beijing Hilang Kesabaran, AS Terobos Zona Terlarang di Laut China Selatan, PLA Murka: Hentikan Tindakan Provokatif Kalian Jika Tak Ingin Terjadi Kecelakaan!

India Berang, China Kembali Lakukan Manuver Militer di Perbatasan Kedua Negara
Gadgets Now

India Berang, China Kembali Lakukan Manuver Militer di Perbatasan Kedua Negara

Dilansir dari The Global Times, pembicaraan mengenai insiden terbunuhnya beberapa pasukan di perbatasan kedua negara sedang dilaksanakan.

Dalam dua setengah bulan terakhir pembicaraan militer dan diplomasi sedang diadakan oleh keduanya.

Tetapi tak ada kemajuan signifikan yang dicapai oleh kedua belah pihak atas sengketa wilayah di Ladakh Timur tersebut.

Pada 6 Juli kemarin setelah komunikasi hampir dua jam dilakukan oleh Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi beberapa pasukan di perbatasan ditarik mundur oleh China.

Baca Juga: Beijing Murka Usai Latihan Militernya Diusik, Tiongkok Beri Peringatan Keras ke AS dengan Luncurkan Rudal Balistik ke Laut China Selatan

Namun, proses tersebut belum berjalan sejak pertengahan Juli. PLA telah menarik diri dari Lembah Galwan dan beberapa titik gesekan lainnya. Namun, PLA belum melakukan penarikan pasukan di Pangong Tso, Depsang dan beberapa daerah lain, kata sumber tersebut.

Meski menewaskan sekitar 20 prajurit India dalam insiden yang terjadi pada 15 Juni yang lalu, pemerintah China mengaku juga ada korban dari pihaknya.

Baca Juga: Ahli Beberkan Kemungkinan Setelah Tiongkok Kirim 4 Rudal

Namun jumlahnya tak disebutkan.

Mengutip dari US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan jumlah korban karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya. (*)

Source : us news, Global Times, OneIndia

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest