Sosok.ID - Vietnam berang. Ini dipicu oleh kehadiran pesawat pembom China di Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan.
Menurut Kementerian Luar Negeri Vietnam pada Kamis (20/8/2020), langkah China ini membahayakan perdamaian.
Ini merupakan sinyal ketidaksetujuan lain yang diajukan Vietnam di kawasan itu terkait peningkatan aktivitas pertahanan Beijing.
Mengutip South China Morning Post, China yang selama bertahun-tahun terkunci dalam sengketa maritim dengan negara-negara pesisir lainnya di Laut China Selatan, dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kehadiran dan latihannya di bagian jalur air strategis yang disengketakan.
Hal ini dilakukan saat negara lain sedang berjuang melawan wabah virus corona.
"Fakta bahwa pihak terkait mengirim senjata dan pesawat pembom ... tidak hanya melanggar kedaulatan Vietnam tetapi juga membahayakan situasi di daerah tersebut," kata juru bicara kementerian Le Thi Thu Hang pada sebuah briefing, ketika diminta untuk mengomentari keberadaan setidaknya satu pembom China di Kepulauan Paracel.
Media Vietnam dan China telah melaporkan bahwa China baru-baru ini mengerahkan jet tempur dan setidaknya satu pembom, H-6J, ke Paracels, salah satu dari dua kelompok pulau di Laut China Selatan tempat China mengklaim kepemilikan historis.
Hang tidak mengatakan kapan pesawat pembom itu terlihat di Paracels.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang akhir bulan lalu mengatakan pembom H-6G dan H-6J telah berpartisipasi dalam pelatihan intensitas tinggi di daerah tersebut.
Itu termasuk latihan lepas landas dan pendaratan, serangan jarak jauh dan mengenai target di atas permukaan laut, kata Ren.
China tahun ini juga telah mengerahkan kapal survei, bersama dengan kapal penjaga pantai, ke perairan Vietnam dan Malaysia.
Menurut data dari situs pelacakan kapal Marine Traffic, pada Kamis malam, kapal penjaga pantai China, Zhongquo Haijing 5204, terlihat di sekitar Blok 06.1, area ekstraksi minyak dan gas dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil laut Vietnam.
Sementara itu, mengutip Express.co.uk, minggu ini, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyelesaikan latihan tembak langsung di Laut China Timur.
Latihan telah dilakukan selama tiga hari dan dilakukan di sekitar Taiwan.
Seperti Kepulauan Spratly, Taiwan diklaim oleh Beijing berdasarkan kebijakan Xi Jinping.
Sebuah laporan resmi menyatakan: "Pelatihan meletakkan dasar yang kokoh untuk memenangkan pertempuran, sambil memoles kemampuan tempur pasukan."
Latihan tembak langsung ini dilakukan saat Angkatan Laut AS mengirim kapal lain melalui Selat Taiwan.
AS terus melakukan latihan ini untuk menggambarkan dukungannya terhadap kemerdekaan Taiwan dan kebebasan wilayah.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Vietnam berang: Kehadiran jet tempur pembom China membahayakan perdamaian!"