Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makin Menjadi - jadi, China Obrak Abrik Wilayah dan Injak Harga Diri Filipina dengan 2 Kapal Pengintai Hingga Buat Geram Kepala Angkatan Laut

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 11 Agustus 2020 | 17:13
Makin Menjadi - jadi, China Obrak Abrik Wilayah dan Injak Harga Diri Filipina dengan 2 Kapal Pengintai Hingga Buat Geram Kepala Angkatan Laut
US NAVY

Makin Menjadi - jadi, China Obrak Abrik Wilayah dan Injak Harga Diri Filipina dengan 2 Kapal Pengintai Hingga Buat Geram Kepala Angkatan Laut

Sosok.ID - Angkatan Laut Filipina marah terkait aksi provokasi yang dilakukan China di Laut China Selatan.

Kepala angkatan laut Filipina menyerukan agar protes diplomatik diajukan terhadap keberadaan dua kapal penelitian China di wilayah sengketa di Laut China Selatan.

South China Morning Post melaporkan, Wakil Laksamana Angkatan Laut Filipina Giovanni Bacordo mengatakan kepada Asosiasi Koresponden Asing Filipina pada hari Senin (10/8/2020) bahwa kapal-kapal China telah berada di dekat Reed Bank selama "sekitar satu minggu" dan karena kecepatan mereka sekitar tiga knot, angkatan laut Filipina menyimpulkan mereka tengah melakukan survei.

"Kami telah melaporkan ini (kepada Panglima Angkatan Bersenjata dan Departemen Pertahanan Nasional)... dan meminta pengajuan protes diplomatik," kata Bacordo, 55 tahun, seperti yang dilansir South China Morning Post.

Baca Juga: Sejengkal Lagi Baku Hantam, Campur Tangan AS di Laut China Selatan PicuPLA Mati-matian Jegal Militer Paman Sam, Serentetan Persiapan Konfrontasi Dikerahkan

Dia juga menambahkan, “Kami telah memeriksa apakah mereka memiliki izin untuk berada di sana. Kami menemukan bahwa mereka tidak memiliki izin.”

Reed Bank adalah wilayah yang diperebutkan dan kaya energi di Laut China Selatan yang diklaim Filipina sebagai dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) - klaim yang didukung oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada 2016.

Namun demikian, China terus mempermasalahkan hak ekonomi atas wilayah tersebut, yang terletak 85 mil laut dari Pulau Palawan Filipina dan 595 mil laut dari pantai provinsi Hainan China.

Perundingan yang bertujuan untuk memecahkan kebuntuan atas kesepakatan eksplorasi minyak dan gas bersama terhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Siap Hadapi Pertempuran Sengit dengan AS, Tiongkok Sudah Ancang-ancang Perkuat Militernya di Tiga Medan Bila Sewaktu-waktu Diserang di Laut China Selatan

Seruan Bacordo datang sehari setelah Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jnr mengatakan bahwa, “Sejauh yang saya tahu kami telah menghentikan semua survei kelautan oleh kapal asing karena, meskipun mereka mengikuti aturan bahwa (survei apa pun) harus berisi awak ilmuwan Filipina .. . (kru kami diperlakukan) seperti jamur: diberi makan (kotoran) dan disimpan dalam ruangan gelap.”

Halaman Selanjutnya

Aksi provokatif

Source :Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x