Rabu ini, bendahara Josh Frydenberg memperingatkan bahwa PDB diperkirakan akan menyusut pada April-Juni.
Sehingga akan terjadi kontraksi lanjutan di kuartal kedua untuk Australia dimana pertumbuhan negatif akan kembali terjadi.
Pembatasan sosial pandemi corona dikatakan menjadi alasan utama mengapa akhinya Australia mengalami resesi pertama kalinya sejak 29 tahun.
Meski mengalami resesi, Frydenberg mengatakan Australia berhasil menghindari adanya dampak ekonomi maupun kesehatan dari negara lain, misalnya ketika suatu negara memberikan stimulus ekonomi.
Ben Udy, Ekonom dari Capital Economics untuk Australia dan Selandia Baru mengatakan mengatakan, PDB Australia diprediksi anjlok sebesar 9 persen pada kuartal kedua tahun ini.
"PDB sudah mengalami penurunan sebelum adanya pembatasan sosial akibat pandemi corona sebelum akhirnya kembali terjun di kuartal kedua tahun ini," jelas Udy.
Dijelaskan Udy, terjadinya tekanan ekonomi di kuartal sebelumnya diakibatkan karena adanya menurunnya angka konsumsi warga.
Hal tersebut lantaran warga mulai melakukan pembatasan sosial sehingga kegiatan perekonomian juga turut terganggu.
Tak hanya itu, Udy juga mengatakan prediksinya bahwa tingkat konsumsi tersebut akan terus menurun sebanyak 20 persen.