Alasannya, saat ini rumah tangga mulai berhenti melakukan panic buying pada produk pangan.
Selain itu, adanya larangan berwisata dan kegiatan jual-beli atau ritel secara langsung mulai diberlakukan.
Meski demikian, Australia masih memiliki harapan karena harga bijih besi naik dan bisa mendukung investasi pertambangan.
Namun, perusahaan non tambang secara signifikan mulai mengurangi rencana investasi mereka saat ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul: Australia Akan Beri Rp 61 Miliar kepada WHO untuk Pemulihan Indonesia dari Covid-19
(Febri Ady Prasetyo)