Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kematian George Floyd, Kepala Polisi AS Punya Nyali Marahi Trump: Jika Tak Bisa Berpendapat, Tutup Mulutmu!

Rifka Amalia - Selasa, 02 Juni 2020 | 20:35
Kematian George Floyd dan sejarah panjang rasisme di Minneapolis, AS
Franscesco Prandoni/National Geographic

Kematian George Floyd dan sejarah panjang rasisme di Minneapolis, AS

Sosok.ID - Amerika Serikat, sedang mengalami kekacauan seteleh meninggalnya George Floyd.

Seperti diketahui, Floyd tewas setelah lehernya diinjak oleh seorang polisi selama 8 menit.

Parahnya, Floyd telah meronta kesakitan dan mengatakan bahwa ia tak dapat bernapas.

Namun polisi tersebut hanya diam dan masih menindih leher Floyd hingga akhirnya meninggal dunia.

Kematian pria berkulit hitam itu memicu reaksi protes dunia.

Baca Juga: Mendadak Presiden Amerika Donald Trump Telepon Pemimpin Rusia Vladimir Putin dari Bunkernya, Ada Apa?

Warga Amerika berbondong-bondong turun ke jalan meminta keadilan, sebab rasisme di negeri Paman Sam dianggap keterlaluan.

Kisruh kian memuncak hingga menjalar di berbagai wilayah Amerika Serikat.

Mulai dari warga biasa, artis, hingga anak para pejabat ikut turun berdesakan di tengah pandemi Covid-19 yang mengintai negara tersebut.

Sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, malah bersembunyi di bunkernya.

Baca Juga: Gebrakan Aneh Presiden AS, Trump Akan Masukkan Kelompok Pendemo Kematian Geogre Floyd Sebagai Teroris, Mantan Pejabat AS Sebut Bertentangan Dengan Konstitusi

Source :CNNNPRThe Quint

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x