Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gebrakan Aneh Presiden AS, Trump Akan Masukkan Kelompok Pendemo Kematian Geogre Floyd Sebagai Teroris, Mantan Pejabat AS Sebut Bertentangan Dengan Konstitusi

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 01 Juni 2020 | 20:00
(ilustrasi) Gebrakan Aneh Presiden AS, Trump Akan Masukkan Kelompok Pendemo Kematian Geogre Floyd Sebagai Teroris, Mantan Pejabat AS Sebut Bertentangan Dengan Konstitusi
Twitter/@GwynneFitz via Tribunnews

(ilustrasi) Gebrakan Aneh Presiden AS, Trump Akan Masukkan Kelompok Pendemo Kematian Geogre Floyd Sebagai Teroris, Mantan Pejabat AS Sebut Bertentangan Dengan Konstitusi

Sosok.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan, dia akan memasukkan kelompok Antifa (anti-fasis) sebagai teroris.

Pernyataan itu terjadi setelah AS dihantam demonstrasi besar di 30 kota, buntut kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd.

Antifa atau akronim dari anti-fasis merupakan payung dari pergerakan sayap kiri ekstrem tanpa adanya kepemimpinan yang pasti.

Kelompok itu menentang ideologi sayap kanan ekstrem, di mana mereka melawan neo-Nazi atau kelompok supremasi kulit putih dalam setiap aksinya.

Baca Juga: Usai Periksa Pasien Covid-19, Seorang Perawat Diteror dan Pasien Dikucilkan Warga Kampung Sampai Buat Ganjar Pranowo: Saya Ingin Dengar Siapa yang Mengancam

Pengumuman Trump itu terjadi setelah demonstrasi memprotes kematian George Floyd, dan kabar kebrutalan polisi lainnya, berakhir dengan kerusuhan.

Tanpa menyertakan bukti, sang presiden dan beberapa pembantunya, termasuk Jaksa Agung William Barr, menyalahkan kelompok Antifa.

Dilansir Al Jazeera, Minggu (31/5/2020), Gedung Putih menyebut kelompok itu sebagai "penghasut" karena memimpin protes di sejumlah tempat.

"Amerika Serikat akan memasukkan Antifa sebagai organisasi teroris," ujar presiden berusia 73 tahun itu dalam kicauannya di Twitter.

Baca Juga: Single Perdananya Sukses Lengserkan Lagu Lady Gaga x BLACKPINK dari Puncak Trending, Kekeyi Ngaku Ingin Hapus Videonya dari YouTube, Tangisnya Pecah Saat Ungkapkan Alasannya : Apa Salahku?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Erin Schaff/The New York Times

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x