Mengunci diri di rumah masing-masing dan tidak diizinkan melakukan aktivitas seperti bekerja, akan menjadi bencana bagi rakyat kecil.
Terlebih bagi mereka, kepastian untuk hidup di hari esok, barangkali lebih menakutkan daripada virus yang datang dari Wuhan ini.
Pemerintah saat ini telah mengkampanyekan agar masyarakat melakukan kegiatannya di rumah saja, dan menerapkan social distancing saat bepergian di luar rumah.
Sayangnya, tidak seluruh pekerjaan dianggap mampu dilakukan dari rumah.
Melansir Kompas.com, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah berpendapat, bila Indonesia menerapkan lockdown, maka dampaknya akan buruk bagi perekonomian.
Terkhusus pada sektor internal yang berpotensi kehilangan penghasilan, juga pada sektor produksi yang akan terganggu karena pasokan produk yang berkurang.
"Termasuk juga merencanakan antisipasi apabila dilakukan "lockdown" dampaknya bisa dipastikan akan signifikan, perekonomian seperti dimatikan. Semua ini harus diantisipasi dan disiapkan solusinya," ungkap Piter, Senin (16/3).
Hal ini selaras dengan penuturan Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi.
Masduki mengatakan, kebijakan penerapan lockdown justru akan membunuh ekonomi rakyat.
"Wapres mengapresiasi kebijakan Presiden dan kaitannya terhadap persoalan ekonomi dalam negeri, kalau sampai lockdown akan memukul dan mematikan ekonomi rakyat," ujar Masduki di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (17/3).