Beberapa jam setelah laporan awal, Pentagon mengkonfirmasi bahwa 109 anggota layanan AS telah didiagnosis dengan cedera otak traumatis.
Dari mereka yang didiagnosis, 76 dikatakan telah kembali bertugas.
Sementara sebanyak 27 anggota layanan telah dipindahkan ke AS.
Beberapa waktu lalu, dunia Internasional dikejutkan oleh kabar tewasnya Qasem Soleimani, Mayor Jenderal Senior Iran yang gugur dalam operasi serangan udara AS pada Jumat (3/1/2020).
Sebelumnya, Iran diketahui mendukung sebuah milisi yang melakukan penyerangan terhadap kedutaan besar Amerika Serikat di Bagdad pada Selasa, 31 Desember 2019.
Serangan tersebut kemudian berujung pada serangan balasan yang menewaskan jenderal tertinggi Iran, Qasem Soleimani.
Berikrar akan segera membalaskan dendam, Iran mengirim serangan pada 8 Januari dengan memborbardir pangkalan militer AS di Irak menggunakan rudal balistik Iran.
Presiden Donald Trump awalnya mengatakan bahwa "tidak ada orang Amerika yang dirugikan," tetapi seiring berjalannya waktu, jumlah anggota yang terluka terus meningkat.
Komando Pusat AS pertama kali melaporkan pada 16 Januari bahwa 11 anggota layanan telah dirawat karena diduga TBI.
Pada 24 Januari, Pentagon mengungkapkan bahwa jumlah pasukan yang terkena dampak serangan Iran meningkat menjadi 34 orang.