Sosok.ID - Serangan rudal Iran pada 8 Januari 2020 lalu membawa petaka bagi pasukan Amerika Serikat (AS).
Melansir Business Insider, Reuters pertama kali melaporkan pada Senin (10/2/2020), bahwa lebih dari 100 pasukan AS telah didiagnosis mengalami cedera otak traumatis.
Cedera ini adalah rangkaian setelah serangan rudal Iran 8 Januari lalu terhadap pasukan AS di Irak.
Seperti diketahui, Irak meluncurka rudal-rudalnya di pangkalan militer AS di Irak, yakni Ain al-Assad dan Irbil.
Presiden AS, Donald Trump dalam kicauannya di twitter sempat menyebutkan bahwa,
"All is well, So far, so good! We have the most powerful and well equipped military anywhere in the world, by far! I will be making a statement tomorrow morning.
(Semuanya baik-baik saja, sejauh ini baik-baik saja! Kami mempunyai peralatan militer yang paling canggih dan terbaik yang ada di dunia ini!)" ungkap Donald Trump di akun twitter pribadinya.
Presiden Donald Trump juga telah membrikan pernyataan segera setelah serangan itu bahwa "tidak ada orang Amerika yang dirugikan,"
Tetapi hingga kini, semakin banyak pasukan AS yang didiagnosis dengan Traumatic Brain Injury (TBI).
Gejala-gejala tersebut memerlukan waktu untuk muncul, sehingga tak dapat segera diketahui.