Bersama dengan dua rekannya dalam GPDT, Antonius Tampani dan Inda Rovitha Meyok, Diana ditugaskan ke Kampung Kaibusene, Distrik Assue, Papua.
Untuk mencapai lokasi tempatnya mengajar sebagai guru pun tidak mudah.
Dalam postingannya di akun Facebook pribadi, Diana mengatakan bahwa perjalanan yang ia tempuh bersama rekannya menuju lokasi memakan waktu hampir 9 jam.
Medan yang ia tempuh pun tidak semudah yang dibayangkan.
Diana dan kedua rekannya harus melewati hutan rimba dan rawa penuh dengan rumpun tebu untuk mencapai Kampung Kaibusene.
Baca Juga: Tanpa Organ Jantung, Pria Ini Masih Bisa Bertahan Hidup, Ternyata Gunakan Alat Ini!
Berbekal golok dan perahu ketinting, Diana dan kedua rekannya pun akhirnya sampai di Kampung Kaibusene pada 16 November 2018.
Dalam surat terbukanya untuk Mendikbud, Diana bercerita bahwa sekolah tempatnya mengajar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, hanya memiliki 3 ruang kelas, Diana dan kedua rekannya harus putar otak bagaimana caranya mengajar 50 murid dalam waktu bersamaan.
Jam sekolah tidak mungkin bisa di shift lantaran pemukiman tempat tinggal anak muridnya memiliki jarak yang cukup jauh dari sekolah.