Sosok.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto mengatakan jika kementerian yang ia pimpin tak bisa merumuskan kebijakan pertahanan hanya berdasarkan harapan dan doa.
Prabowo mengungkapkan kebijakan pertahanan Indonesia tak bisa dan tak akan pernah didasarkan pada harapan tidak ada negara lain yang akan menganggu kedaulatan Ibu Pertiwi.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat memaparkan rencana dan program kerja Kemenhan dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
"Dalam perumusan kebijakan umum nanti, saya menganut istilah sederhana, kebijakan kita tidak boleh didasarkan atas harapan."
"Jangan berharap mudah-mudahan tidak ada negara yang mengganggu kita," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, sektor pertahanan harus dipandang sebagai sebuah investasi.
Sebagai salah seorang yang bertanggung jawab di bidang pertahanan, ia ingin pertahanan Indonesia tetap kuat agar tidak kalah dengan negara lain, berapa pun biaya yang dibutuhkan. Di sisi lain, kata Prabowo, hampir semua perang yang terjadi karena perebutan sumber daya ekonomi.
Setiap konflik yang terjadi, selalu berujung pada penguasaan sumber daya energi, air bersih, atau sumber daya alam strategis lain.
Oleh sebab itu, Prabowo mengatakan, pemerintah akan membangun sistem pertahanan dengan efisiensi anggaran dan anggaran kerja.
"Maaf, strategi tidak boleh didasarkan pada doa. Policy dan strategi adalah investasi. Investasi adalah SDM dan teknologi, doktrin, strategi yang tepat dan kekuatan yang memadai," kata Prabowo.