Sosok.ID- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat telah berpamitan dengan seluruh masyarakat NTT.
"Saya mohon izin jangan sampai ditugaskan Presiden untuk tetap bertugas di Jakarta.
Jangan sampai besok saya ke Jakarta dan dapat tugas yang lebih besar.
Saya tidak lari dari tanggung jawab, tapi kalau diperintah saya siap.
Dan, kalau disuruh pilih mau tetap gubernur atau menteri pasti saya pilih gubernur, tapi kalau diperintah oleh presiden saya siap melaksanakan tugas negara demi kepentingan yang lebih besar NKRI, " kata Viktor saat memberikan petuah pada syukuran rakyat atas pelantikan Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai anggota DPR RI di Gedung Golkar NTT, Jalan Frans Seda, seperti dikutip dari Pos Kupang pada Kamis (17/10/2019) malam.
Diketahui, Viktor memang digadang-gadang telah diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
"Bapak gubernur kita memang dua kali diminta secara non formal menjadi menteri, saat berada di Labuan Bajo beberapa waktu lalu," ujar Kepala Biro Humas Setda Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).
Informasi yang beredar mengatakan bahwa Viktor akan didaulat untuk menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Viktor menjabat sebagai Gubernur NTT sejak 5 September 2018 lalu.
Berikut adalah beberapa fakta menarik Viktor Bungtilu Laiskodat yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Profil
Viktor adalah anak bungsu dari 6 bersaudara yang lahir pada 17 Februari 1965 di Oenesu-Kupang.
Sejak kecil, anak pasangan Lazaraus Laiskodat (Alm) dan Orpha Laiskodat Kase (84) itu besar di tengah keluarga yang sederhana.
Ia merupakan alumni dari SD Batakte Kupang, SMPN 1 Kupang, dan SMA PGRI Kupang.
Beranjak dewasa, Viktor menikahi seorang wanita cantik lulusan Business University Of Texas Arlington, Amerika Serikat yang bernama Julie Sutrisno.
Dari pernikahannya itu, Viktor dikaruniai tiga putra, yakni Leonardo Lazaro Laiskodat, Vito Valentino Laiskodat, dan Franco Kudang Laiskodat.
2. Butik
Singkatan ketiga anaknya, "LeViCo" digunakan istrinya untuk menamai butik tenun NTT yang dikelola di Jakarta.
Melalui usaha yang digeluti sejak 2004 ini, Viktor dan istrinya telah membawa kain tenun NTT ke kancah internasional.
3. Merantau modal Rp 50 ribu
Viktor muda merantau ke Ibu Kota pada1992 hanya bermodalkan uang sebesar Rp 50.000.
Dengan mengenakan sepatu yang ia pinjam dari sahabatnya, Viktor mmengarungi Laut Sawu dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju tanah Jawa.
Sesampainya di Jakarta, Viktor tak lantas menjadi orang sukses dengan harta berlimpah.
Ia harus berjuang melakoni berbagai profesi yang hanya menghasilkan recehan.
Pemulung yang mendorong gerobak sampah hingga security pernah ia jajal demi bertahan hidup di tengah kerasnya Metropolitan.
4. Aktif dalam kegiatan sosial
Selain butik, Viktor dan istrinya juga mengelola sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Victory.
Bersama dengan butik LeViCo, yayasan ini melakukan pembinaan dan pengembangan serta promosi tenun NTT.
Ada pula gerakan literasi dari taman baca LeViCo, hingga pengobatan gratis dan berbagi kasih dengan anak panti.
5. Pengalaman
Baca Juga: Mahasiswa Mulai Bertumbangan, Jokowi Suruh Para Pendemo Penolak UU KPK Pergi ke MK Saja
Selama ini, Viktor dikenal aktif dalam berbagai organisasi.
Ia bahkan pernah menjadi Wakil Ketua Penasihat Himpunan Advokat Indonesia, Ketua Forum Pemuda Kupang Jakarta, Pendiri Yayasan Peduli Kasih, dan juga Pendiri Pesona Boxing Camp.
Selain itu, Viktor juga bergabung dengan para inisiator Ormas Nasional Demokrat yang membangun Partai NasDem dengan mengusung Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.
Sebelum menjadi gubernur, Viktor lebih dulu menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem periode 2014-2019.
Namun, pada 2018 ia mundur dan menjadi Gubernur NTT.
6. Jet pribadi
Diketahui, kerja keras Viktor selama ini telah berhasil membuatnya memiliki uang yang cukup untuk bisa membeli sebuah jet pribadi.
Adapun, jet pribadi ini Viktor gunakan saat kembali ke NTT setelah dilantik oleh Jokowi di Istana.
(*)