Kemudian yang ketiga adalah penghapusan foto TKP, yang kemudian ditelusuri oleh Komnas HAM sampai akhirnya ditemukan foto-foto di lokasi kejadian sesaat setelah Brigadir J tewas ditembak, termasuk foto posisi jenazah Brigadir Yosua tergeletak di lantai.
"Jadi beberapa foto yang kami temukan khusunya yang tanggal 8 itu, itu ditemukan di recycle bin di tempat sampah, di mekanisme tersebut jadi bukan diambil dari barang yang nggak dihapus, tapi itu kita ambil dari barang yang dihapus," ujar Anam.
"Sehingga kita tahu bagaimana posisi dan bagaimana itu terjadi disaat setelah peristiwa pada tanggal yang sama kurang dari 1 jam," lanjutnya.
Keempat adalah perusakan atau penghilangan CCTV atau decoder di TKP dan sekitarnya.
"Jadi decoder dan CCTV itu juga dihilangkan," ucapnya.
Lima, adanya pemotongan atau penghilangan video CCTV yang menggambarkan peristiwa secara utuh sebelum, saat dan sesudah kejadian.
Kemudian keenam adanya perintah bersihkan TKP.
"Ini juga ada, misalnya darah dibersihkan, ini dibersihkan, dan dikonsolidasikan semua yang ada di dalam situ," katanya.
Anam juga lantas tunjukkan sejumlah foto penting yang ditemukan di lokasi selain foto kondisi jenazah Brigadir Yosua.
Komnas HAM temukan foto bekas tembakan di lantai dan menurut mereka foto tersebut menunjukkan jika ada peluru recoset.
"Ini salah satu titik di mana tembakan recoset itu ada, ini di lantai, ini tembakan yang nantinya akan menjadikan titik recoset. Ini memantul ke satu bidang yang lain," kata Anam.
Kesimpulan Komnas HAM